Kritikan pedas ditujukan kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming.
Baru menjabat sebagai wapres Indonesia, Gibran dinilai mengelola negara secara acak akibat rutinitas blusukan yang dilakukannya.
Gibran dikenal gemar melakukan blusukan ke sejumlah wilayah di Indonesia. Salah satu contohnya adalah saat retreat kabinet Merah Putih di Akmil Magelang, di mana Gibran pulang lebih awal untuk melakukan blusukan dan membagikan buku.
Ia juga kedapatan melakukan blusukan di Solo pada Minggu, 3 November 2024, untuk membagikan susu. Hal ini dilakukan di tengah pengecekan pembukaan Alun-Alun Keraton Surakarta setelah direvitalisasi sejak tahun lalu.
Kritikan pun mengalir dari warganet di media sosial X Indonesia mengenai tindakan Gibran. Banyak yang menilai bahwa blusukan dan bagi-bagi buku tidak diperlukan oleh masyarakat, melainkan kebijakan yang baik dan pro-rakyat yang dibutuhkan saat ini.
Akun X @yusing menulis, "Ngelola negara random banget ya? Suka suka gue aja gitu. Nggak terukur. Yang penting citra."
Akun @hardolin menambahkan, "Pake jurus yang sama kayak bapake. Blusukan, seolah-olah berpihak ke rakyat kecil, padahal kebijakannya membunuh rakyat kecil. Mudah-mudahan jangan pada ketipu deh. Udah muak."
Akun @ghureem menyatakan, "Sampe mual, rakyat cuma dikasih gimmick bagi-bagi doang."
Sementara akun @__ulung berkomentar, "Resiko pemilu sistem 1 orang 1 suara di saat banyak yang masih belum melek politik."
Akun @tiramisukohi7 mengeluhkan, "Presiden sama menterinya kerja, ni wapres gini doang."(*)