Polemik Alat Damkar Depok Tuai Sorotan Publik
Depok - Polemik yang terjadi di kubu Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok kini menjadi sorotan publik, bahkan menjadi bahan pergunjingan di media sosial. Salah satu isu yang mencuat adalah permasalahan alat pompa air pada truk pemadam kebakaran milik Damkar Depok yang sempat tidak berfungsi dengan baik saat terjadi kebakaran di wilayah Pondok Tirta Mandala, Depok, pada Rabu malam, 6 November 2024.
Kepala Damkar Kota Depok, Andan Wahyudin, membantah klaim tersebut. Menurutnya, alat yang ada pada truk pemadam kebakaran sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). Namun, pernyataan ini tidak menyurutkan reaksi publik, terutama dari warganet yang mengecam kinerja pejabat Damkar Depok.
Salah satu kritik datang dari akun media sosial X @dhemit_is_back, yang memiliki banyak pengikut. Akun tersebut menyebutkan bahwa meskipun isu tentang Damkar Depok sempat viral, kondisi yang ada saat ini hanya menunjukkan pencitraan semata tanpa adanya perubahan substansial. "Kami kira setelah viral damkar @pemkotdepok jadi lebih baik, tapi nyatanya hanya pencitraan saja. Kalau ada korban dari petugas, gimana? Gini amat kalian pencitraan wahai pejabat Depok?" tulis akun @dhemit_is_back pada Sabtu, 9 November 2024.
Akun lain, @djlangkung, juga mengomentari situasi ini dengan mengatakan, "Depok babak belur dibawah kepemimpinan partai orange." Sementara itu, akun @Agoespram_1908 meminta agar Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka turun tangan untuk menyelesaikan masalah tersebut dan memecat oknum pejabat yang dinilai tidak kompeten dalam menangani masalah Damkar di Depok.
Insiden kebakaran yang melanda toko air minum isi ulang di kawasan Pondok Tirta Mandala, Depok, menyebabkan empat warga terluka. Namun, yang lebih mengecewakan adalah kondisi truk Damkar yang tidak dapat berfungsi dengan maksimal. Mesin pompa air pada unit Damkar yang dikerahkan ke lokasi kebakaran tidak bisa bekerja dengan baik, sehingga menghambat proses pemadaman api.
Anggota Damkar Depok, Sandi Butar Butar, menyatakan kekesalannya terhadap kondisi tersebut. Dalam video yang beredar, Sandi menyebutkan bahwa Kepala Damkar Depok, Andan Wahyudin, tidak jujur tentang kondisi alat yang diklaim sudah diperbaiki. "Ini unit (mesin air truk Damkar) yang bapak bilang sudah dibenerin, faktanya apa? Lihat sendiri, ada dua mesin yang dikatakan sudah dibenerin, ternyata tidak ada," ujar Sandi pada Kamis, 7 November 2024.
Sandi juga menambahkan, "Gas bocor, Bapak Adnan Kepala Damkar, otak dipakai untuk keselamatan anggota bapak." Ia menyayangkan bahwa pejabat di Damkar Depok lebih sering menyalahkan anggota, sementara kenyataannya warga melihat kondisi yang berbeda di lapangan.
Lebih lanjut, Sandi menegaskan bahwa pejabat yang tidak mengerti tentang operasional Damkar sebaiknya mundur dari jabatannya. "Kalau enggak ngerti, keluar, mundur. Warga Depok tolong bantu kami, apakah harus terus begini Damkar Depok? Kami sudah rela mati-matian untuk selamatin warga," ujarnya dengan nada tegas.(*)