JAKARTA - Program saluran pengaduan "Lapor Mas Wapres" yang digagas oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendapat kecaman keras dari mantan politisi, Akbar Faizal. Ia menilai bahwa program tersebut mencerminkan gaya kepemimpinan yang tidak percaya terhadap kinerja bawahannya.
Akbar Faizal berpendapat bahwa sebagai Wakil Presiden, Gibran seharusnya berpikir lebih besar dan tidak terjebak dalam hal-hal kecil seperti membuka pos pengaduan yang lebih umum, yang lebih lazim dilakukan oleh seorang wali kota atau bupati.
"Sdr @gibran_tweet, membuka pos pengaduan di tingkat Wapres itu gaya wali kota atau bupati yang tak percaya kinerja anak buahnya. Karena Anda sudah dilantik sebagai WAKIL PRESIDEN, maka berpikirlah lebih besar dan bertindaklah lebih taktis," tulis Akbar Faizal melalui akun X-nya, @akbarfaizal68, pada 12 November 2024.
Akbar juga mengkritik ide membuka saluran pengaduan dengan harapan agar rakyat yang menghadapi masalah bisa datang mengadu, yang ia anggap tidak realistis. Menurutnya, rakyat Indonesia saat ini membutuhkan perhatian utama di bidang keadilan hukum dan kesejahteraan ekonomi.
"Ngga lucu kan kalau setengah rakyat Indonesia datang mengadu? Saya nggak tahu apakah Anda sadari, rakyat penuh dengan masalah saat ini dan butuh pertolongan negara. Terutama soal keadilan hukum dan ekonomi," tambah Akbar dalam cuitannya.
Unggahan Akbar Faizal tersebut langsung menarik perhatian publik. Beberapa warganet memberikan tanggapan atas kritik tersebut.
"‘Berpikirlah lebih besar dan bertindaklah lebih taktis’ hanya dimiliki oleh orang/pemimpin yang memiliki kapasitas," sebut akun @PelatihT1dur.
Sementara itu, akun @chandratitius menyatakan, "Saya membayangkan seluruh masyarakat Indonesia yang punya masalah mengadu pada Wapres yang juga tidak akan bisa menangani masalahnya. Ini menunjukkan pengaduan di level bawah tidak ada dan buruk. Cerminan pemerintah yang buruk pula."
Akun @dosopriyanto menambahkan, "Presiden/Wapres itu seharusnya sudah tahu betul semua masalah yang dihadapi bangsa ini. Begitu dilantik, dia harus sudah punya solusi untuk menangani berbagai masalah itu. Kalau sampai hari ini dia kerjanya masih mengumpulkan masalah, ya sudah, apa yang mau diharapkan rakyat?"
Sebagian warganet juga menyarankan bahwa posisi Wakil Presiden seharusnya tidak hanya berfokus pada masalah-masalah kecil yang bersifat administratif, melainkan pada persoalan yang lebih besar yang dihadapi negara.
"Mohon maaf Pak, Wakil Presiden kita masih selevel Ketua RT," tulis @superUnknownnn.
Sebelumnya, Gibran Rakabuming mengumumkan melalui akun Instagram-nya mengenai saluran pengaduan yang dibuka untuk masyarakat. Dalam unggahan tersebut, Gibran menyebutkan bahwa masyarakat bisa datang langsung ke Istana Wakil Presiden atau menghubungi saluran pengaduan melalui WhatsApp pada jam kerja Senin hingga Jumat, 08.00-14.00 WIB. Program ini menjadi sorotan publik setelah diumumkan, terutama karena dibuka saat Presiden Prabowo sedang tidak berada di Indonesia.
"Mulai besok, kami akan membuka pengaduan dari masyarakat Indonesia secara terbuka untuk umum. Bapak Ibu dapat langsung datang ke Istana Wakil Presiden ya. Jadwalnya dari hari Senin-Jumat, jam 08.00-14.00 WIB. Kami juga membuka akses melalui WhatsApp yang nomornya ada di poster," tulis Gibran di Instagram.
Program tersebut menuai banyak respons di kalangan masyarakat, terutama di media sosial X, yang membahas berbagai aspek dari saluran pengaduan ini.(*)