Tanggapan Warganet Soal Program Swasembada Pangan di Papua
JAKARTA - Program swasembada melalui pencetakan sawah baru di Papua mendapat perhatian publik, terutama dari pengguna media sosial. Dalam sebuah unggahan di platform X, seorang pengguna dengan akun @prabowo menyampaikan pendapat bahwa meskipun pencetakan sawah baru di Papua adalah langkah yang baik, lebih efektif jika pemerintah melarang penggusuran puluhan ribu hektar sawah produktif oleh pengembang Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK-2 dengan harga yang sangat murah.
Pengguna media sosial lainnya, seperti @BeeInsfire, berharap agar Presiden Prabowo Subianto memperbanyak pabrik pupuk di setiap provinsi dan menurunkan harganya agar para petani tidak mengalami kerugian.
Sementara itu, pengguna @masih_kuliah menegaskan bahwa konversi lahan sawah produktif harus dihentikan jika pemerintah benar-benar berkomitmen dan fokus pada ketahanan pangan.
Kritik juga datang dari akun @abu_hafidz66, yang berpendapat bahwa ada pihak-pihak yang berusaha menutupi informasi terkait proyek PIK-2 dari Presiden Prabowo.
Pengguna @mapriti berpendapat bahwa pencetakan sawah di Papua tidak sesuai dengan kebutuhan lokal, karena masyarakat setempat lebih mengandalkan sagu dan umbi-umbian daripada beras.
Ada juga pendapat dari @JohnnyBidong yang menyarankan agar proyek pembangunan PIK dan BCD dilakukan di Papua, mencerminkan kebutuhan lokal yang lebih relevan.
Diskusi di media sosial menunjukkan beragam pandangan mengenai proyek tersebut, mencerminkan kekhawatiran akan dampak lingkungan dan sosial yang mungkin ditimbulkan dari proyek-proyek infrastruktur yang tidak melibatkan masyarakat lokal.(*)