Penulis Okky Madasari menyoroti pentingnya menjaga demokrasi di Indonesia dari pengaruh militerisme yang pernah mengakar kuat selama era Orde Baru.
Okky Madasari mencatat bagaimana sistem pemerintahan di bawah Suharto menjadikan militer sebagai fondasi dalam berbangsa dan bernegara.
Menurutnya, melalui reformasi, perlu ada langkah konkret untuk melakukan demilitarisasi dalam kehidupan masyarakat.
Dalam sebuah retret yang diadakan di Magelang, di mana lebih dari 100 anggota kabinet hadir, Okky Madasari mencatat bahwa banyak aktivitas yang dilakukan menyerupai pelatihan militer.
Kegiatan ini tidak hanya menunjukkan obsesi Presiden Prabowo Subianto terhadap latar belakangnya sebagai tentara, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan potensi kebangkitan kembali militerisme dalam pemerintahan.
Dalam video di YouTube pribadinya, Okky Madasari menjelaskan bahwa militerisme di Indonesia bukanlah hal baru.
"Ketika kita melihat kembali ke masa lalu, sangat jelas bahwa militerisme sudah mengakar di dalam sistem pemerintahan kita," ungkapnya.
Reformasi yang terjadi setelah jatuhnya Orde Baru membawa harapan baru untuk membatasi peran militer.
Berbagai undang-undang telah ditetapkan untuk memastikan bahwa militer tidak merangkap jabatan di bidang sipil.
Okky Madasari menyuarakan keprihatinan bahwa kegiatan-kegiatan yang menyerupai pelatihan militer di kalangan pejabat sipil dapat mengakibatkan penguatan posisi militer dalam politik.
"Ketika menteri-menteri berperilaku seperti tentara, kita harus bertanya apa manfaatnya bagi rakyat?" tanyanya.
Menurutnya, tindakan semacam itu hanya menambah potensi bahaya bagi demokrasi, di mana militer bisa kembali mendominasi kehidupan sosial dan politik.
"Dalam konteks ini, kita harus tegas bahwa militer tidak boleh terlibat dalam politik. Militer seharusnya fokus pada tugasnya menjaga keamanan negara, bukan berperan dalam kontestasi politik," tegas Okky Madasari.
Ia menyerukan agar semua elemen masyarakat berkomitmen untuk merawat dan menjaga supremasi sipil demi demokrasi yang lebih baik.
Okky Madasari mengajak masyarakat untuk tetap waspada terhadap pengaruh militerisme yang berpotensi merusak tatanan demokratis di Indonesia.
Menjaga kedaulatan sipil adalah langkah penting untuk memastikan bahwa suara rakyat tetap didengar dan dihargai serta menghindari kembalinya rezim otoriter yang mengancam kebebasan.
"Mari kita jaga demokrasi kita agar tetap hidup dan berkembang," tutupnya.(*)