Rakyat merespons negatif pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan yang menyebutkan bahwa Presiden Prabowo Subianto netral dalam Pilkada 2024. Pernyataan ini dilontarkan Budi untuk menanggapi video dukungan Prabowo kepada pasangan calon Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin.
Menurut Budi Gunawan, Prabowo sudah mengungkapkan netralitasnya sebelum melakukan kunjungan ke luar negeri. "Beliau menyampaikan netral sebelum ke luar negeri, supaya tidak ada nanti opini, tudingan, seolah-olah cawe-cawe," ujar Budi Gunawan pada 10 November 2024.
Namun, pernyataan tersebut tampaknya tidak diterima dengan baik oleh publik. Pasalnya, Prabowo terlihat jelas memberikan dukungan kepada pasangan calon tersebut, bahkan meminta rakyat Jawa Tengah untuk memilih keduanya.
"Ini gimana ya bangun konstruksi berpikirnya? Kampanye buat Ahmad Luthfi tapi Prabowo netral? Ada yang bisa jelaskan ges?" tulis akun X @UmarSyadatHsb__ pada 11 November 2024.
Unggahan tersebut segera mendapat banyak komentar dari warganet di media sosial X.
"Rakyat dibego-begoin jilid 3, dulu jaman Jokowi ngomongnya sama kayak begini, cuma Jokowi main belakang, sekarang Prabowo main depan alias blak-blakan," sebut akun @hasni33064.
"Kalo netral ya kudu bikin video dukungan buat yang satunya lagi," tambah akun @imamer.
"Ternyata terus meluas dampak cawe-cawe, culas merusak moral dan etika para pejabat negeri Konoha," sebut akun @Zabidinir.
"Netral tapi dukung, maaf ini saya yang bloon ama orang itu yang sok pinter tapi lebih bloon," tambah @MbemLover.
"Saya bodoh Pak, saya nggak tahu kenapa bisa begitu, saya anggap itu wajar karena saya bodoh. Teman-teman saya yang 58% pilih dia juga anggap itu wajar Pak, karena kami bodoh, nggak mudengan," sebut @Sandiwaradio.
Perdebatan ini mencuatkan pertanyaan di kalangan publik mengenai sikap netral yang seharusnya diambil oleh seorang Presiden dalam konteks Pilkada, di tengah klaim dukungan yang jelas kepada pasangan calon tertentu.(*)