Puan Maharani Soroti Isu Kelaparan Akibat Perang dalam Forum P20 di Brasil
Brasilia – Dalam Forum G20 Parliamentary Speaker's Summit (P20) ke-10 yang diselenggarakan di Brasil, Ketua DPR Puan Maharani mengangkat isu kelaparan global yang disebabkan oleh perang. P20 ke-10 digelar di National Congress of Brazil di Brasilia, dengan Brasil sebagai pemegang presidensi P20 tahun ini. Forum tersebut mengusung tema ‘Parlemen untuk Dunia yang Adil dan Planet yang Berkelanjutan’.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi saya kepada Presiden Kamar Deputi dan Presiden Senat Federal Brasil yang menjadi tuan rumah KTT Pembicara P20 tahun 2024 di Kota Brasilia yang dinamis, serta untuk keramahtamahan yang diberikan kepada saya dan delegasi DPR RI," ujar Puan dalam keterangan resminya pada Jumat, 8 November 2024.
Dalam pidatonya, Puan menyinggung krisis global yang tengah melanda dunia, yang telah mengganggu kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia. Krisis tersebut mencakup pandemi Covid-19, ketidakstabilan ekonomi, perubahan iklim, serta perang dan berbagai konflik yang telah memperburuk kerawanan pangan dan energi.
Menurut Puan, hampir 700 juta orang, atau sekitar 8,5 persen dari populasi global, masih hidup dalam kemiskinan ekstrem.
"Kita hidup di zaman ketegangan geopolitik, perang, dan konflik yang sedang meningkat. Mungkin ini adalah masa yang paling berbahaya sejak Perang Dunia ke-2. Singkatnya, dunia sedang menghadapi badai secara bersamaan," ujarnya.
Puan juga menyoroti bagaimana ketegangan geopolitik yang meningkat dan persaingan antarnegara telah mengalihkan perhatian dunia dari masalah kemiskinan. Ia mencatat bahwa pengeluaran militer global pada tahun 2023 mencapai 2,4 triliun Dolar AS, atau setara dengan 2,3 persen dari PDB global.
Di sisi lain, pada periode yang sama, bantuan pembangunan resmi (ODA) hanya berjumlah 223,7 miliar Dolar AS, kurang dari 10 persen dari total belanja militer global.
"Meskipun kita tahu bahwa komunitas internasional mengalami kesulitan untuk mengalokasikan anggaran untuk pendanaan iklim dan pembangunan infrastruktur dasar seperti sekolah, fasilitas kesehatan, dan kebutuhan pembangunan lainnya di negara-negara berkembang," lanjut Puan.
Ia pun mempertanyakan apa yang akan terjadi jika dunia bisa mengalokasikan 50 persen dari belanja militer global—sekitar 1,2 triliun Dolar AS setiap tahun hingga tahun 2030—untuk membantu masyarakat miskin.
Puan meyakini bahwa hal tersebut akan membawa dampak besar bagi dunia.
“Kita akan memiliki dunia yang berbeda, di mana agenda dunia bebas dari kemiskinan dan kelaparan dapat tercapai pada tahun 2030,” tutup Puan Maharani.(*)