Program "Lapor Mas Wapres" Gibran Rakabuming Raka Dapat Sorotan Publik, Warganet Pertanyakan Responsivitasnya
JAKARTA - Program "Lapor Mas Wapres" yang diluncurkan oleh Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, mendapat perhatian luas setelah diumumkan melalui akun Instagram miliknya, @gibran_rakabuming. Program ini bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat dalam menyampaikan keluhan dan aspirasi secara langsung kepada kantor Wakil Presiden.
Gibran menyampaikan bahwa layanan ini resmi dibuka pada Senin, 11 November 2024, dengan jam operasional setiap hari kerja dari pukul 08.00 hingga 14.00 WIB. Berdasarkan informasi pada poster yang diunggah Gibran, pengaduan dapat disampaikan secara langsung dengan mengunjungi Istana Wakil Presiden RI di Jalan Kebon Sirih Nomor 14, Jakarta Pusat, atau melalui pesan WhatsApp di nomor 081117042207.
Kanal WhatsApp ini diharapkan menjadi sarana yang mudah dijangkau oleh masyarakat dari berbagai daerah. Namun, program tersebut mulai menuai sorotan, terutama terkait responsivitas layanan tersebut.
Sejumlah warganet mempertanyakan kesiapan dan kecepatan layanan saluran pengaduan WhatsApp "Lapor Mas Wapres". Mereka meragukan kemampuan kanal WhatsApp untuk menanggapi banyaknya pengaduan yang mungkin masuk. Beberapa pengguna media sosial mengeluhkan bahwa pesan yang mereka kirimkan hanya menunjukkan status "centang satu", yang menandakan bahwa nomor tersebut tidak aktif atau tidak responsif saat dihubungi.
Keluhan warganet terkait hal ini cukup banyak diunggah di media sosial X (dulu Twitter). Akun @Mdy_Asmara1701 misalnya, menulis, “Lapor Mas Wapres 30 menit ceklis satu.” Sementara akun lainnya, @bram1995689, membalas, “Sama, Bu. Sudah saya chat, tapi centang satu. Nggak cepat tanggap nih. Padahal pingin curhat.”
Akun @firvan717 bahkan mengkritik layanan tersebut dengan mengatakan bahwa tampaknya layanan ini tidak siap dan tidak memiliki prosedur operasi standar yang jelas. “Gak siap kayaknya mereka, sudah WA tapi centang satu, rasa amatiran dan tidak well prepared, tidak ada SLA, nampaknya SOP juga tak siap, jadinya ya mirip2 pencitraan dan asal jadi,” tulisnya.
Sementara itu, meski mendapatkan kritik dari beberapa pengguna media sosial, layanan "Lapor Mas Wapres" ini juga masih diharapkan oleh sebagian masyarakat sebagai saluran yang mempermudah komunikasi antara rakyat dan pejabat negara, dengan harapan dapat membawa perubahan positif bagi kepentingan publik.(*)