Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Resmi Tunjuk Komjen Ahmad Dofiri Jadi Wakapolri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo secara resmi menunjuk Komjen Ahmad Dofiri sebagai Wakapolri, menggantikan Jenderal (Hor) Agus Andrianto yang kini menjabat sebagai Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Penunjukan tersebut tertuang dalam surat telegram dengan nomor ST/2517/XI/KEP./2024 yang dikeluarkan pada 12 November 2024. Surat ini telah terkonfirmasi oleh Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho.
Komjen Ahmad Dofiri sebelumnya dikenal sebagai sosok yang berpengalaman di bidang Sumber Daya Manusia (SDM). Sebelum menjabat sebagai Wakapolri, Dofiri menjabat sebagai Inspektur Pengawasan Umum Polri (Irwasum). Sebagai lulusan terbaik dari Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1989, Dofiri memiliki rekam jejak panjang dalam dunia kepolisian dan telah mengemban berbagai tugas penting sepanjang kariernya.
Biodata Ahmad Dofiri
Nama: Drs. H. Ahmad Dofiri, M.Si.
Tempat, Tanggal Lahir: Tegalurung, Balongan, Indramayu, Jawa Barat, 4 Juni 1967
Usia: 57 tahun
Status Pernikahan: Menikah dengan Diana Wahyuni
Jumlah Anak: 3 orang
Riwayat Pendidikan Ahmad Dofiri
Pendidikan Umum:
- SD (1980)
- SMP (1983)
- SMA Negeri 1 Sindang (1986)
- PPS KIK UI (2000)
Pendidikan Kepolisian:
- Akademi Kepolisian (Akpol) (1989), lulus dengan predikat Bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik
- Dikjur Serse Umum (1992)
- Daspa Brimob (1994)
- Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) (1996)
- Sespim Polri (2003)
- Sespimti Polri (2012)
Riwayat Jabatan Ahmad Dofiri
- Kanit Resintel Polsekta Tangerang Polda Metro Jaya (1990)
- Kanit Resmob Polres Tangerang (1991)
- Danton Tar Akpol (1992)
- Kapuskodalops Polres Tangerang (1996)
- Kapolsekta Jatiuwung (1997)
- Kapolsek Metro Kebayoran Baru (1998)
- Pok Peneliti Ahli PPITK-PTIK (1999)
- Kassubag Jabpamentil Bagian SDM Polri (2005)
- Kapolres Bandung (2007)
- Wakapolwiltabes Bandung (2009)
- Kapoltabes Yogyakarta (2009)
- Kabag Kermadagri Robangpers SDE SDM Polri (2010)
- Koorspripim Polri (2010)
- Analis Kebijakan Madya bidang Binkar SSDM Polri (2012)
- Wakapolda DIY (2013)
- Karobinkar SSDM Polri (2014)
- Kapolda Banten (2016)
- Karosunluhkum Divkum Polri (2016)
- Kapolda DIY (2016)
- Asisten Logistik Kapolri (2019)
- Kapolda Jawa Barat (2020)
- Kabaintelkam Polri (2021)
- Irwasum Polri (2023)
- Wakapolri (2024)
Karier Ahmad Dofiri di Kepolisian
Karier Ahmad Dofiri dimulai pada tahun 1990 sebagai Kanit Resintel Polsek Tangerang Polda Metro Jaya. Selanjutnya, Dofiri menjabat sejumlah posisi penting, antara lain Kapolsekta Jatiuwung (1997), Kapolsek Metro Kebayoran Baru (1998), dan Kapolres Bandung (2007). Salah satu momen puncak dalam karier Dofiri terjadi ketika ia menjabat Wakapolda DIY (2013), dengan pangkat Brigjen Pol. Ia kemudian menduduki beberapa jabatan penting lainnya hingga akhirnya dipromosikan menjadi Kapolda DIY pada 2016 dengan pangkat Irjen Pol.
Selama menjabat Kapolda DIY, Dofiri dikenal atas keberhasilannya menanggulangi tindak kejahatan yang dikenal dengan sebutan "klitih", di mana kelompok gangster remaja melakukan kekerasan terhadap masyarakat yang melintas tanpa alasan yang jelas. Kariernya terus menanjak, dan pada tahun 2021, Dofiri mendapat promosi menjadi Kabaintelkam Polri, dengan pangkat Komjen Pol. Dalam posisi ini, ia memimpin sidang kode etik terhadap mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo dan menjadi bagian dari tim khusus yang dibentuk untuk mengusut kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).
Setelah menjabat sebagai Irwasum Polri pada 2023, Dofiri kembali dipercaya oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menjabat sebagai Wakapolri pada 2024.
Penghargaan dan Prestasi
Sepanjang perjalanan kariernya, Ahmad Dofiri telah meraih berbagai penghargaan, salah satunya adalah Bintang Adhi Makayasa, yang diterimanya saat lulus sebagai terbaik dari Akpol. Selain itu, Dofiri juga dikenal sebagai sosok yang mampu mengelola berbagai sektor kepolisian, mulai dari operasional hingga pengembangan sumber daya manusia, yang sangat berperan dalam kemajuan Polri.
Dengan latar belakang yang solid dan pengalaman yang luas, Ahmad Dofiri siap membawa Polri menuju era yang lebih baik dan modern, sekaligus mempertahankan kredibilitas serta meningkatkan integritas lembaga ini.
Harta Kekayaan
Dofiri tercatat telah melaporkan harta kekayaannya tiga kali melalui LHKPN. Laporan terakhir pada April 2020 mencatatkan harta kekayaan senilai Rp 6,55 miliar, yang terdiri dari tanah, bangunan, kendaraan, dan kas. Berikut rincian laporan harta kekayaan terakhir yang dilaporkan Dofiri:
- Tanah dan bangunan: Rp 4.950.000.000
- Kendaraan (Toyota Jeep Hard Top 1981, Honda CRV 2020, Honda HRV 2018): Rp 500.000.000
- Harta bergerak lainnya: Rp 200.000.000
- Kas dan setara kas: Rp 900.000.000
- Total Harta Kekayaan: Rp 6.550.000.000