Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini mengunggah video percakapannya melalui telepon dengan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump. Namun, video tersebut memicu berbagai tanggapan warganet, terutama terkait panggilan "sir" yang digunakan Prabowo untuk menyapa Trump.
Video tersebut diunggah oleh Prabowo di akun X pribadinya, @prabowo. Dalam video itu, Prabowo terlihat memberikan ucapan selamat kepada Trump atas kemenangannya dalam Pemilihan Presiden AS.
“Glad to be connected directly with President Elect @realDonaldTrump to extend my heartfelt congratulations on his election as the 47th President of the United States. I am looking forward to enhance the collaboration between our two great nations and to more productive discussions in the future,” tulis Prabowo dalam cuitannya.
Prabowo juga menyampaikan keinginannya untuk bertemu Trump secara langsung. Namun, di tengah percakapan tersebut, Prabowo menggunakan panggilan “sir” untuk menyapa Trump, yang menjadi sorotan dan menuai kritik dari sejumlah warganet.
Menurut sejumlah warganet, sebagai kepala negara, Prabowo seharusnya setara dengan Trump dan tidak perlu menggunakan sapaan “sir.” Salah satu akun X, @bospurwa, menulis, "Ngapa manggil 'Sir' Pak @prabowo? Anda selevel dengan doi… panggil Trump dah biasa tuh di Amrik.”
Namun, ada juga warganet lain yang memandang hal tersebut sebagai bentuk kesopanan dan nilai budaya Asia. “Gpp, lah. Asian value emang gitu,” tulis salah satu warganet. Ada juga yang menyebut penggunaan “sir” tersebut sebagai ungkapan basa-basi yang wajar dalam percakapan resmi.
Istilah “sir” sendiri, dalam bahasa Indonesia, diartikan sebagai “tuan” dan secara umum digunakan sebagai sapaan formal yang menunjukkan rasa hormat.(*)