Program makan gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kini tengah menuai kritik tajam, terutama terkait pendanaannya yang disebut-sebut akan berasal dari China.
Program yang menjadi salah satu janji kampanye unggulan dalam Pilpres 2024 ini mendapat dukungan dari Pemerintah China, yang tercermin dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh kedua negara. Dalam pertemuan yang melibatkan Presiden Prabowo dan Presiden China Xi Jinping, kedua pemimpin negara menyaksikan langsung penandatanganan kerja sama tersebut.
Namun, banyak warganet yang mempertanyakan keputusan untuk menerima bantuan asing dalam program yang dianggap sebagai tanggung jawab pemerintah. Beberapa kritikus menyatakan bahwa bantuan ini bisa memunculkan ketergantungan yang berlebihan terhadap China. Mereka juga meragukan niat China dalam memberikan dana untuk program ini tanpa tujuan tertentu.
"Banyak yang mengkritik, kenapa program makan gratis ini kok harus didanai oleh China? Program seperti ini seharusnya bisa didanai melalui anggaran negara, bukan dari luar," ungkap akun X @Boediantar4.
Tidak sedikit warganet yang menganggap bahwa keputusan ini mencerminkan kelemahan dalam pengelolaan sumber daya dalam negeri. Beberapa di antaranya bahkan menilai bahwa Indonesia kini seolah bergantung sepenuhnya pada bantuan dari China.
"Rakyat Indonesia dijual ama presidennya sendiri. Ga teken kerja, tapi ngutang lagi ga sih????" tulis warganet lain.
Sementara itu, ada juga yang merasa khawatir dengan potensi dampak jangka panjang dari ketergantungan ini. "Indonesia udh gak ada harga dirinya slalu bergantung ke China, skrg tambah lagi hutang," ujar seorang pengguna X lainnya.
Sejumlah warganet bahkan mengaitkan bantuan China dengan tujuan politik yang lebih besar, seperti dalam konteks Pilpres 2024. "Inna lilahi wa inna ilaihi raji'un… Sudah saya yakini, China tidak hanya mendanai makan siang gratis, bahkan pilpres pun juga dapat kucuran dana dari Xi Jinping," tulis salah satu akun.
Sangat Tolol dan Memalukan. Jual Rakyat nya sendiri. Sama saja dengan ngemis minta makan sama China kritik warganet lainnya, menilai bahwa langkah tersebut mencerminkan ketidakmampuan untuk memenuhi janji kampanye tanpa bantuan luar negeri.(*)