Suhu politik di Indramayu memanas menyusul perseteruan Nina Agustina, Calon Bupati Indramayu nomor urut 3 periode 2024-2029, dengan sekelompok pendukung rivalnya, Lucky Hakim, calon bupati nomor urut 2, di Desa Tegaltaman, Kecamatan Sukra, Indramayu, baru-baru ini. Insiden ini terjadi ketika rombongan kampanye Nina Agustina melintas di wilayah Sukra, dan para pendukung Lucky Hakim meneriakkan nomor dua sebagai bentuk dukungan bagi calon mereka.
Merasa aksinya dihalangi, Nina Agustina menghentikan iring-iringan dan menyampaikan kekesalannya kepada para pendukung Lucky. Menurutnya, kejadian semacam ini bukan yang pertama kali ia alami dalam rangkaian kampanyenya, apalagi pada hari itu bukan jadwal kampanye Lucky Hakim.
Nina terlihat emosi dalam video yang viral di media sosial. Ia bahkan sampai menegaskan bahwa dirinya adalah anak dari mantan Kapolri Dai Bachtiar dan menyampaikan harapan agar pendukung lawan menghargai ruang kampanye yang sedang berlangsung. Rekaman video tersebut ramai diperbincangkan netizen, memicu berbagai tanggapan.
Sementara sebagian pihak mengecam tindakan Nina yang dianggap terlalu emosional, pendukungnya berpendapat bahwa Nina hanya mempertahankan haknya untuk berkampanye secara damai. Dalam situasi politik Indramayu yang semakin memanas, kejadian ini menjadi sorotan yang cukup besar, terutama karena keterlibatan nama-nama besar seperti Dai Bachtiar, yang merupakan tokoh berpengaruh.
Kejadian ini memunculkan kembali diskusi mengenai etika dalam kampanye politik di tingkat lokal, di mana sejumlah pihak mengingatkan pentingnya saling menghormati wilayah dan agenda kampanye masing-masing. Tidak sedikit pula yang mengharapkan agar kedua belah pihak menghindari konflik langsung di lapangan dan mengedepankan pendekatan persuasif dalam menarik simpati masyarakat.
Sebagai tanggapan, Nina menegaskan bahwa ia tetap berkomitmen melanjutkan kampanye dengan damai dan mengharapkan insiden serupa tidak terulang lagi. Para pengamat politik lokal memperkirakan insiden ini akan berdampak pada dinamika dukungan kedua kandidat, mengingat peristiwa tersebut memancing reaksi kuat di media sosial.
Dalam beberapa hari ke depan, pemantauan kampanye diharapkan lebih ketat agar kejadian serupa dapat dihindari. Di sisi lain, pihak keamanan juga diharapkan memperhatikan keamanan dalam kegiatan kampanye yang diadakan di wilayah Indramayu, mengingat suasana semakin sensitif jelang pemilihan.
Sementara itu, Calon Bupati Indramayu nomor urut 2, Lucky Hakim, angkat bicara mengenai insiden yang menyeret namanya. Lucky menyayangkan keterlibatan namanya dalam kejadian tersebut dan mempertimbangkan apakah akan mengambil langkah hukum.
Menurutnya, tindakan pendukung yang menyuarakan dukungan merupakan ekspresi hati nurani mereka untuk perubahan kepemimpinan. "Salahnya dimana, itu hal yang wajar dan sering terjadi di musim kampanye seperti saat ini," ungkap Lucky. Ia juga menepis anggapan bahwa aksi tersebut digerakkan secara masif oleh timnya dan membuka peluang bagi pihak lain untuk membuktikan tudingan tersebut.(*)