Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Percaya pada Prabowo, Gatot Nurmantyo Masih Ragu dengan Kabinet Merah Putih

 

Gatot Nurmantyo: Optimisme Terhadap Prabowo, Namun Ragu dengan Kabinet Merah Putih

Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, awalnya menyambut optimisme terhadap kepemimpinan Prabowo Subianto sebagai presiden.

Keyakinan ini muncul setelah Prabowo dalam pidato kenegaraannya mengutamakan rakyat dan berkomitmen pada tujuan luhur bangsa sesuai amanat UUD 1945.

“Kita merasa sangat luar biasa; beliau benar-benar menyadari bahwa sebagai seorang presiden, ia adalah kepala pemerintahan yang diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,” jelasnya dilansir dari YouTube Refly Harun.

Pesan yang menekankan kesejahteraan dan perlindungan bagi rakyat Indonesia menjadi dasar dari keyakinan Gatot bahwa Prabowo akan membawa arah yang lebih baik bagi negara.

Namun, optimisme tersebut mulai terkikis saat Kabinet Merah Putih diumumkan.

Menurut Gatot, susunan kabinet ini menimbulkan tanda tanya, dengan menteri-menteri yang bermasalah bergabung di dalamnya.

“Begitu Kabinet Merah Putih diumumkan, harapan kita mulai tergerus lagi. Tapi saya berusaha berpikiran positif,” ujar Gatot Nurmantyo.

Padahal Prabowo harus menghadapi tantangan besar, salah satunya adalah warisan utang negara yang terus meningkat selama dekade terakhir.

Hingga saat ini, utang nasional dilaporkan mencapai angka fantastis, sekitar 15 ribu triliun rupiah.

Kondisi ini, menurut Gatot, menjadi beban yang besar bagi pemerintahan Prabowo dalam merealisasikan visi dan janji-janji kesejahteraan rakyat.

Gatot Nurmantyo juga menyoroti dampak dari kebijakan-kebijakan sebelumnya, termasuk pengelolaan sumber daya alam yang sebagian besar dialihkan ke negara asing, seperti Tiongkok.

Alih-alih meningkatkan penerimaan negara, kebijakan ini justru melemahkan potensi sumber daya alam nasional, yang kini tidak lagi memberikan kontribusi signifikan pada APBN.

Bahkan, sebagian besar anggaran negara kini bergantung pada pajak yang dibebankan kepada masyarakat.

Ketergantungan ini menjadi masalah besar, mengingat banyak warga berada dalam kondisi ekonomi yang sulit.

Selain masalah utang dan sumber daya, Gatot juga mencatat proyek-proyek infrastruktur yang terbengkalai sebagai salah satu faktor yang menghambat pembangunan.

Banyak proyek besar, seperti bandara dan waduk, masih mangkrak, mencerminkan ketidakmerataan pembangunan dan memperburuk ketimpangan sosial.

Hal ini, menurutnya, merupakan peringatan yang harus segera disikapi oleh pemerintahan Prabowo.

Gatot juga menyoroti meningkatnya perjudian online sebagai fenomena baru yang memperburuk kondisi ekonomi masyarakat.

Pada 2017, pendapatan dari perjudian online mencapai dua triliun rupiah; pada 2023, angka ini melonjak drastis menjadi lebih dari 350 triliun rupiah.

Fenomena ini, menurut Gatot, menunjukkan meningkatnya kemiskinan dan pengangguran dalam masyarakat, khususnya di kalangan bawah yang terdampak langsung oleh krisis ekonomi.

Dalam pandangannya, kabinet baru seharusnya menghadirkan harapan bagi perbaikan kondisi ekonomi masyarakat.

Meski Gatot masih berusaha berpikir positif terhadap kepemimpinan Prabowo, ia menegaskan bahwa beban warisan ekonomi yang ditinggalkan pemerintahan sebelumnya menjadi tantangan berat yang harus segera ditangani kabinet Prabowo.

“Ini adalah tanda-tanda bahwa kemiskinan dan pengangguran selama 10 tahun terakhir meningkat,” tegasnya mengkritik pemerintahan Jokowi. meningkat,” tegasnya mengkritik pemerintahan Jokowi.(*)

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved