Nikita Mirzani terlihat girang setelah pengacara Razman Arif Nasution ditetapkan sebagai tersangka. Melalui akun Instagram-nya, Nikita mengomentari pemanggilan Razman oleh Direktorat Siber Mabes Polri yang dijadwalkan pada 4 November 2024. “Razman, hei Razman… presscon lagi? Sudah tahu belum kalau besok kamu dipanggil ke Mabes Polri? Bakal dites kesehatan dan sidik jari. Jangan-jangan mau ditahan, nih,” ujar Nikita sembari tertawa.
Keriangan Nikita tidak berhenti di situ. Dia juga meledek Razman untuk bersiap menghadapi kemungkinan yang akan datang. “Lambung sudah sembuh, belum, Razman? Biar tidur nyenyak malam ini ya. Besok kan tanggal 4, kamu siap-siap ya,” canda Nikita. Nikita menjelaskan bahwa pemeriksaan Razman terkait dengan kasus yang melibatkan pengacara kondang Hotman Paris. “Nanti tes kesehatan sama sidik jari ya di Mabes Polri karena kasusnya Hotman Paris. Dia sudah tersangka,” tambahnya dengan nada jenaka.
Sementara itu, Razman Arif Nasution sendiri telah menjalani proses sidik jari dan tes kesehatan di Dit Tipidsiber Bareskrim Polri pada hari yang sama. Setelah itu, dia langsung dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Utara. Pihak Siber Bareskrim telah merampungkan berkas penyidikan kasus dugaan pencemaran nama baik yang menjerat Razman. Setelah proses P-21 selesai, Razman pun resmi dilimpahkan dalam tahap II ke Kejaksaan. “Ini langsung ke Kejari Jakarta Utara yah,” ungkap Razman kepada wartawan, menandakan bahwa kasusnya kini memasuki babak baru.
Perseteruan antara Nikita Mirzani dan Lolly kini menjadi sorotan publik, dimulai dari konflik keluarga yang melibatkan pendidikan dan hubungan asmara. Lolly, yang merupakan putri Nikita, bersekolah di salah satu sekolah elite di Inggris. Biaya pendidikan di sekolah tersebut dikabarkan mencapai ratusan juta rupiah per bulan, sehingga hanya kalangan kaya raya yang dapat mengaksesnya. Namun, Lolly merasa tertekan dengan sikap Nikita, yang ia anggap terlalu mengekang.
Situasi semakin rumit ketika Lolly memutuskan untuk bolos sekolah. Dalam laporan yang diterima oleh pihak kepolisian Inggris, Nikita menyampaikan bahwa putrinya telah kabur. Setelah ditelusuri, Lolly ternyata ditemukan di rumah Mami Eda, di mana ia merasa diperlakukan lebih baik. Di sana, Lolly juga mengenal seorang pemuda bernama Vadel melalui Instagram. Mereka pun menjalin hubungan asmara.
Setelah kembali ke Jakarta, hubungan Lolly dengan Nikita semakin memburuk. Nikita merasa marah dan berniat untuk mengeluarkan Lolly dari kartu keluarga. Lolly kemudian tinggal bersama Vadel dan keluarganya, bahkan menggunakan uangnya untuk mendukung mereka. Ia mengklaim telah mengeluarkan ratusan juta untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk meminjam uang dari orang terdekatnya. Meski begitu, Nikita masih diam-diam membantu membayar utang-utang Lolly.
Perseteruan antara Nikita Mirzani dan Vadel Badjideh terus memanas, seiring dengan pemilihan kuasa hukum dari masing-masing pihak untuk menghadapi proses hukum. Nikita Mirzani menggandeng Fahmi Bachmid, sementara Vadel Badjideh memilih Razman Arif Nasution sebagai pengacaranya. Kedua pengacara ini dikenal mumpuni dan berpengalaman dalam menangani berbagai kasus hukum.
Dalam hal tarif, Razman Arif Nasution mematok biaya yang cukup bervariasi. Untuk menjadi kuasa hukum Vadel, kliennya harus menyiapkan dana mulai dari Rp15 juta hingga Rp30 juta. Tarif ini sebanding dengan rekam jejak Razman yang sudah menangani sejumlah kasus besar, termasuk menjadi kuasa hukum bagi beberapa anggota organisasi masyarakat yang terlibat dalam aksi pengeroyokan di Polda Metro Jaya.
Sebagai contoh, Razman berhasil memenangkan kasus yang melibatkan anggota PP yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap anggota polisi, yakni AKBP Dermawan Karosekali, saat mengawal demonstrasi di depan gedung DPR RI pada tahun 2021. Pengalamannya ini menjadikan Razman sebagai pilihan yang kuat untuk membela Vadel di pengadilan. Di sisi lain, Fahmi Bachmid telah lama menjadi kuasa hukum Nikita Mirzani dalam beberapa kasus hukum yang melibatkan artis kontroversial ini. Nikita sendiri menyatakan bahwa dia tidak ingin ada pengacara lain selain Fahmi yang menangani kasusnya.(*)