Peta Politik Pilkada Jakarta 2024: Jokowi Dukung Ridwan Kamil, Anies Koalisi dengan Ahok
Jakarta, 19 November 2024 – Pilkada Jakarta 2024 menyuguhkan konfigurasi politik yang menarik. Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kini berada dalam satu barisan dengan Front Persaudaraan Islam (FPI) untuk mendukung pasangan Ridwan Kamil dan Suswono. Sementara itu, di kubu seberang, Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kompak mendukung pasangan Pramono Anung dan Rano Karno, yang diusung oleh PDIP.
Situasi ini cukup menarik mengingat ketegangan politik yang terjadi pada Pilkada Jakarta 2017. Saat itu, Anies Baswedan bertarung dengan Ahok dalam sebuah kontestasi yang sangat emosional. Anies didukung penuh oleh Habib Rizieq Shihab (HRS) dan ormas FPI, sementara Ahok mendapatkan dukungan dari PDIP yang saat itu dipimpin oleh Jokowi. Pilkada Jakarta 2017 berakhir dengan kemenangan Anies, yang didorong oleh gerakan 212 yang menuntut Ahok diadili karena tuduhan penistaan agama.
Namun, situasi kini berbalik 180 derajat. Anies kini berkoalisi dengan Ahok untuk mendukung pasangan Pramono-Rano, sementara Jokowi mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan Ridwan Kamil-Suswono pada Senin, 18 November 2024. Meskipun Habib Rizieq tidak secara eksplisit mengungkapkan dukungannya, FPI Jakarta telah menyatakan mendukung Ridwan Kamil-Suswono.
Aziz Yanuar, pengacara HRS, mengonfirmasi bahwa FPI DPD Jakarta mendeklarasikan dukungannya untuk Ridwan Kamil-Suswono, namun keputusan ini diambil tanpa campur tangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) FPI. "Kami DPP FPI tidak ikut campur dan menghargai hal tersebut," ujar Aziz. Mengenai sikap HRS dalam Pilkada Jakarta, Aziz menyatakan bahwa keputusan HRS akan sejalan dengan Maklumat Tripilar tentang Panduan Pilkada Serentak 2024.
Maklumat tersebut mencantumkan sejumlah kriteria yang harus dipertimbangkan dalam memilih pasangan calon kepala daerah, yang di antaranya adalah memiliki integritas, keimanan, dan keberpihakan kepada umat Islam. FPI juga mengimbau umat Islam untuk memilih pasangan yang lebih menguntungkan bagi Islam jika tidak ada pilihan yang memenuhi kriteria ideal.
Pada sisi lain, dukungan Jokowi terhadap Ridwan Kamil-Suswono menjadi titik perhatian. Pada Senin malam, Jokowi hadir dalam salah satu kampanye Ridwan Kamil di Cempaka Putih, Jakarta Timur, dan menyatakan dukungannya terhadap calon gubernur nomor urut 1 tersebut. Jokowi juga menyatakan kesediaannya untuk ikut blusukan bersama Ridwan Kamil, namun hanya jika diundang.
Ridwan Kamil juga menyampaikan bahwa ia berencana mengundang Jokowi dalam kampanye akbar pada Sabtu, 23 November 2024, meskipun kehadirannya tergantung pada kesediaan Presiden.
Di kubu Pramono-Rano, Anies Baswedan telah bertemu dengan pasangan tersebut pada Jumat, 15 November 2024, untuk menunjukkan dukungannya. Pertemuan ini menjadi sinyal bagi para pendukung Anies untuk bergerak mendukung Pramono-Rano. Hal ini juga diperkuat dengan konsolidasi antara pendukung Ahok (Ahoker) dan Anies (Anak Abah) yang dilaksanakan di Senayan pada 17 November 2024.
Menurut Koordinator Bidang Relawan Tim Pemenangan Pramono-Rano, Ammarsjah Purba, pertemuan tersebut menjadi simbol bersatunya dua kelompok pendukung yang sebelumnya terpisah. "Kami mau tunjukkan kepada publik Jakarta bahwa Ahoker dan Anak Abah sudah bersatu," ujar Ammarsjah.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai bahwa dukungan Anies Baswedan dapat meningkatkan elektabilitas Pramono-Rano. Menurutnya, meskipun Anies tidak secara terbuka mendukung Pramono-Rano, pertemuan tersebut menunjukkan bahwa dukungan dari Anies akan memperkuat pasangan ini dalam Pilkada Jakarta.
La Ode Basir, mantan Koordinator Presidium Relawan Anies, menegaskan bahwa keputusan Anies mendukung Pramono-Rano didasarkan pada visi dan misi yang jelas. Ia mengajak para pendukung Anies untuk berjuang bersama demi kemenangan Pramono-Rano di Pilkada Jakarta 2024.
Dengan dukungan yang semakin solid, Pramono-Rano diprediksi akan menjadi pesaing tangguh dalam Pilkada Jakarta, terutama dengan adanya konsolidasi antara dua kelompok besar yang selama ini terpisah.(*)