Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Mau Serang Al-Jawf, Drone Setengah Triliun AS MQ-9 Reaper Ditembak Jatuh Tentara Yaman Sekutu Houthi

 

Militer Houthi Yaman Kembali Jatuhkan Drone AS di Langit Yaman

Pasukan Angkatan Bersenjata Yaman yang berafiliasi dengan kelompok Houthi di Sanaa dilaporkan berhasil menjatuhkan pesawat tak berawak milik Amerika Serikat (AS) pada Jumat pagi (8/11/2024).

Menurut laporan dari berbagai sumber Arab, drone militer AS yang dijatuhkan adalah MQ-9 Reaper, buatan AS yang tengah melakukan misi di wilayah Yaman. Insiden ini terjadi di Provinsi Al-Jawf, Yaman, dan drone tersebut hancur ketika pasukan Houthi menghentikan upaya serangan agresif yang diduga akan dilancarkan oleh pesawat tersebut.

Puing-puing drone MQ-9 Reaper, yang diketahui bernilai 30 juta dolar AS atau setara Rp 468,8 miliar, dilaporkan terbakar dan ditemukan di wilayah Yaman utara. Kementerian Pertahanan AS saat ini sedang menyelidiki insiden ini namun belum memberikan rincian lebih lanjut.

Spesifikasi dan Keunggulan Drone MQ-9 Reaper

MQ-9 Reaper merupakan drone canggih yang mampu terbang hingga ketinggian 50.000 kaki dan dapat mengudara selama lebih dari 27 jam untuk mengumpulkan data intelijen. Drone ini dilengkapi dengan berbagai peralatan canggih seperti kamera, sensor, dan radar untuk menunjang misinya. Lebar sayapnya mencapai 66 kaki, dan mesin Honeywell memungkinkan drone ini bergerak dengan kecepatan 240 knot.

Reaper, yang telah menjadi bagian dari inventaris Angkatan Udara AS selama 16 tahun, juga dilengkapi dengan senjata rudal udara-ke-darat. Selain militer AS, beberapa negara seperti Inggris, Italia, Prancis, dan Spanyol juga menggunakan drone ini untuk berbagai operasi.

Salah satu keunggulan utama drone ini adalah efisiensi biaya operasionalnya. Biaya operasional drone MQ-9 sekitar 3.500 dolar AS per jam, jauh lebih rendah dibandingkan dengan pesawat tempur berawak seperti F-16 yang memerlukan biaya hingga 8.000 dolar AS per jam. Sebuah unit MQ-9, termasuk sensor, stasiun kendali darat, dan sambungan satelit, dibanderol sekitar 56,5 juta dolar AS.

Kemampuan Pertahanan Drone MQ-9

MQ-9 Reaper juga dilengkapi dengan teknologi pertahanan canggih, termasuk "Self Protect Pod" yang dapat mendeteksi ancaman serta sistem pencegahan terhadap senjata permukaan-ke-udara. Meski demikian, Houthi diketahui berhasil menembak jatuh beberapa drone jenis ini menggunakan sistem pertahanan buatan mereka yang dimodernisasi.

Serangkaian Serangan Houthi terhadap MQ-9 Reaper

Serangan terbaru ini bukan kali pertama pasukan Houthi berhasil menjatuhkan drone MQ-9 milik AS. Beberapa insiden serupa telah terjadi sebelumnya, antara lain:

  • Pada 4 Agustus, Houthi menembak jatuh Reaper di Kota Saada, Yaman, menggunakan sistem pertahanan Kub buatan Soviet yang telah dimodifikasi.
  • Pada 29 Mei, sebuah Reaper yang diduga milik CIA ditembak jatuh di Marib, dan Houthi membagikan video dari kejadian tersebut.
  • Insiden serupa terjadi pada 24 Mei di langit Sanaa dan 17 Mei di Marib, Yaman.
  • Pada 8 November 2023, Houthi menjatuhkan Reaper di atas Laut Merah.

Potensi Dampak Terhadap Reputasi Militer AS

Dr. Mehmet Rakipoglu, pakar politik dari Universitas Mardin Artuklu, menyebut bahwa keberhasilan Houthi dalam menjatuhkan drone AS dapat merusak reputasi militer AS. Menurut Rakipoglu, seringnya drone AS jatuh oleh serangan Houthi bisa memperburuk kepercayaan dunia terhadap teknologi pertahanan AS.

“Kejadian ini berpotensi merugikan AS secara jangka panjang, terutama dalam menjaga kepentingan strategisnya di kawasan Timur Tengah,” ungkap Rakipoglu. Keberhasilan Houthi menggunakan peralatan militer sederhana untuk melawan teknologi canggih buatan AS dipandang bisa mengurangi kepercayaan klien internasional AS terhadap produk militernya.

Sementara itu, mantan Komandan Angkatan Laut Inggris, Tom Sharpe, menyampaikan kritiknya terhadap ketidakmampuan Barat dalam mengalahkan Houthi meskipun telah menggelontorkan miliaran dolar untuk memerangi kelompok ini.

“Kami menghabiskan miliaran dan miliaran dolar, tetapi tidak berhasil menang. Ini adalah masalah nyata,” ujar Sharpe, menekankan tantangan yang dihadapi pasukan Barat dalam melawan perlawanan dari kelompok Houthi yang menggunakan taktik perlawanan asimetris dan peralatan yang jauh lebih murah namun efektif.(*)

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved