**Luluk Nur Hamidah: “Miskin Tetap Miskin, Tak Perlu Istilah-istilah”**

 

Pemilihan Cagub Jawa Timur 2024: Pertarungan Ketat dan Harapan Masyarakat akan Pemimpin Pro-Rakyat

Pemilihan calon gubernur (Cagub) Jawa Timur 2024 menjadi sorotan karena persaingan yang ketat, terutama dengan banyaknya kandidat perempuan. Masyarakat berharap cagub yang terpilih mampu mengusung program-program pro-rakyat.

Salah satu pengguna Twitter, @akh_cay, berkomentar bahwa sekarang adalah waktu bagi cagub yang pro status quo untuk membagikan sembako dan mengumpulkan dukungan melalui video pledoi. Komentar ini mencerminkan kecurigaan masyarakat terhadap taktik kampanye yang dinilai tidak substantif.

Akun @gueeshart menyoroti persaingan sengit di antara para cagub perempuan di Jawa Timur, menunjukkan dinamika baru dalam politik daerah yang didominasi kandidat perempuan. Sementara itu, @bigmulyono menyebut bahwa aksi-aksi populis sering muncul sebelum kandidat terpilih, menunjukkan pola yang dianggap umum dalam perpolitikan.

Menanggapi harapan akan pemimpin yang cerdas dan berintegritas, akun @PENGEMIS445928 menilai negara kurang menghargai orang-orang cerdas dalam pemerintahan. Akun lain, @adityanaf30, berkomentar singkat "calculated lose," seolah mengindikasikan sikap pesimis terhadap hasil pemilihan yang dianggap sudah terprediksi.

Selain itu, @mashakhmad menyatakan bahwa meski masyarakat Jawa Timur dikenal memiliki akar tradisi yang kuat, khususnya dengan dukungan mayoritas Nahdlatul Ulama (NU), banyak kepala daerah yang tidak mampu mengoptimalkan potensi yang ada untuk mengatasi kemiskinan di daerah tersebut.

Di tengah berbagai harapan dan kritik, akun @Irvan897 mengungkapkan harapannya agar lahir pemimpin yang baik dan jujur seperti yang diwakili oleh sosok tertentu yang dihormati, @lulukhamidah. Sementara akun lain, @wahyukuncarah, mempertanyakan rekam jejak para calon, menyatakan bahwa janji saja tidak cukup tanpa bukti konkret.

Melalui pemilihan ini, masyarakat berharap agar para kandidat menunjukkan komitmen nyata dalam membangun Jawa Timur dan memberantas kemiskinan secara berkelanjutan, dengan tetap memegang teguh prinsip kejujuran dan pengabdian kepada rakyat.(*)

Baca Juga