Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

"Ketegangan Memuncak: Saling Serang di Panggung Debat Pilgub Jawa Timur"

 

Tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur menyampaikan visi dan misi dalam debat kedua Pilgub Jatim 2024.

Pasangan nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistianto Dardak, mendapatkan kesempatan pertama.

Dalam kesempatan tersebut, Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa, memamerkan capaian kerjanya selama periode pertama kepemimpinannya terkait dengan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.

"Pada posisi lima tahun terakhir, investasi di 2023 mencapai titik tertinggi dari lima tahun masa kami menjalankan pemerintahan, dan catatannya adalah Rp 145 triliun. Menurut Lee Kuan Yew Institute, ini adalah iklim investasi kedua terbaik setelah DKI Jakarta. Pertumbuhan ekonomi Jatim tumbuh inklusif, itu artinya setiap tumbuh maka akan membuka lapangan kerja," kata Khofifah saat menyampaikan visi-misi debat kedua Pilgub Jatim 2024.

Khofifah juga memamerkan ratusan penghargaan yang diraih oleh Pemprov Jatim selama lima tahun ini.

"Hampir dua hari sekali kami mendapatkan penghargaan itu. Sehingga total yang kami terima adalah 738 penghargaan karena kerja keras kita semua, kerja ikhlas kita semua, dan sinergitas kita semua," ungkapnya.

Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini, kemudian menyampaikan program kerjanya untuk memberikan layanan yang lebih dekat kepada masyarakat Jawa Timur terkait tata kelola yang akuntabel, transparan, dan partisipatif.

"Layanan ini kita berikan lebih dekat kepada masyarakat, karena wilayah Jatim adalah wilayah yang sangat luas dan terdiri dari beberapa daerah yang sangat terpencil. Karena itu, layanan ini harus bisa didekatkan sampai ke tingkat kelurahan, kecamatan, dan daerah," ucap Risma.

Risma menambahkan bahwa dirinya akan menyiapkan teknologi informasi untuk melayani masyarakat Jawa Timur hingga ke desa yang dapat langsung diakses.

"Mulai dari pendaftaran anak sekolah, keluhan terhadap sakit, keluhan layanan publik itu bisa diakses langsung melalui desa, kecamatan, pemkab, dan daerah. Selanjutnya, bagaimana kita memberikan pertanggungjawaban, soal accountability, makanya yang kita lakukan adalah dengan menggunakan teknologi informasi," terangnya.

Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah, dalam visi-misinya menyampaikan rencana untuk membentuk birokrasi yang baru di Jawa Timur dan menyinggung soal kasus korupsi di lingkungan Pemprov Jatim.

"Tahun 2023, Jawa Timur ternyata memiliki kasus korupsi terbanyak di Indonesia. Oleh karena itu, inilah realitas yang harus dituntaskan," ucap Luluk.

Ia juga menyindir Khofifah mengenai banyaknya penghargaan yang diraih, menegaskan bahwa semua penghargaan itu tidak ada artinya jika rakyat masih kesulitan mengakses birokrasi.

“Maka oleh karena itu, jangan pernah berbangga kalau kita menerima banyak penghargaan. Apalah artinya penghargaan kalau rakyat kita masih miskin, mengurus KTP susah, ngurus BPJS juga sulit, apalagi mengurus izin," kata Luluk.

Ketiga calon gubernur kemudian terlibat debat panas terkait program pendidikan, khususnya mengenai sekolah menengah kejuruan (SMK) dan pengangguran.

Khofifah, saat ditanya oleh panelis tentang bagaimana pemerintah daerah bisa menyamakan kurikulum SMK dengan dunia industri dan dunia kerja, menjelaskan program kerja membangun Kampung Jepang untuk menyiapkan lulusan SMK agar dapat bekerja di Jepang.

Namun, pernyataan Khofifah ini langsung ditepis oleh Luluk yang menyatakan bahwa angka pengangguran di Jawa Timur masih tinggi.

“Ini agak paradoks ya dengan kenyataan di Jawa Timur karena angka pengangguran terbuka itu justru sumbangan oleh SMK. Itu artinya, mohon maaf, Ibu Khofifah, bahwa tidak ada perencanaan yang sangat matang dan berbasiskan kepada studi analisis yang mendalam,” kata Luluk.

Senada dengan Luluk, Tri Rismaharini juga menyebutkan bahwa angka pengangguran di Jawa Timur, khususnya dari lulusan SMK, masih tinggi karena kurangnya fasilitas uji laboratorium yang memadai.

“Jadi pernahkah kita melihat data bahwa lulusan SMK, terutama dari SMK swasta, banyak yang menganggur karena mereka tidak memiliki fasilitas untuk uji lab,” kata Risma.

Debat ini menjadi sorotan publik, terutama dalam konteks persaingan ketiga pasangan calon menjelang Pilgub Jawa Timur.(*)

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved