Uya Kuya Laporkan Harta Kekayaan ke LHKPN, Namun Ditemukan Kejanggalan
Seperti halnya pejabat lainnya, Uya Kuya juga melaporkan harta kekayaannya melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Uya tercatat melaporkan kekayaannya pada 30 Juni 2024, menjelang pelantikannya sebagai Anggota DPR RI.
Namun, laporan harta kekayaannya di LHKPN KPK diduga mengandung kejanggalan.
Pemilik nama lengkap Surya Utama ini tidak mencantumkan luas aset tanah dan bangunan yang dimilikinya.
Harta Kekayaan Uya Kuya Menurut LHKPN KPK
Berdasarkan LHKPN KPK, Uya Kuya melaporkan total harta kekayaannya mencapai Rp28,2 miliar.
Namun, nilai bersih kekayaannya menyusut menjadi Rp26,47 miliar karena memiliki utang sebesar Rp1,73 miliar.
Porsi aset terbesar Uya adalah tanah dan bangunan, dengan nilai Rp17,93 miliar.
Uya tercatat memiliki delapan bangunan di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, serta satu bangunan yang diduga berada di luar negeri.
Namun, laporan LHKPN menunjukkan Uya tidak mencantumkan luas bangunan-bangunan tersebut atau mencatatnya sebagai 0 meter persegi.
Padahal, berdasarkan User Manual pengisian LHKPN, kolom luas tanah dan bangunan seharusnya diisi dengan angka yang sesuai.
Selain tanah dan bangunan, Uya juga melaporkan kepemilikan dua mobil dan satu unit sepeda Brompton dengan total nilai Rp248 juta.
Uya juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp2,87 miliar, kas dan setara kas sebesar Rp5,06 miliar, serta harta lainnya sebesar Rp2,1 miliar.
Uya Kuya Tunjukkan Saldo Rekening
Pada tahun 2019, Uya Kuya sempat memperlihatkan saldo di rekening banknya melalui kanal YouTube Billy Syahputra.
Dalam tayangan tersebut, terungkap bahwa Uya dan istrinya, Astrid Kuya, memiliki tiga kartu ATM.
Salah satu kartu ATM milik Uya menunjukkan saldo sebesar Rp16,25 juta, sementara kartu ATM yang dipegang Astrid menunjukkan saldo Rp10,03 juta.
Billy Syahputra kemudian meminta Uya untuk menunjukkan saldo di kartu ATM lainnya.
Saldo yang ditampilkan mengejutkan, dengan jumlah sebesar Rp503.918.716 atau sekitar setengah miliar rupiah.(*)