Penangkapan Pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital Picu Plesetan Nama Projo
Penangkapan sejumlah oknum pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) kini menarik perhatian dan menjadi perbincangan hangat publik.
Di media sosial, nama ormas Projo diplesetkan dengan sebutan Pro Judi Online.
Penyebabnya, banyak pihak berharap pihak kepolisian menggali keterangan dari Ketua Umum Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi, terkait kasus judi online tersebut.
Salah satu alasannya adalah karena pegawai yang terlibat dalam judi itu merupakan anak buahnya saat menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
Tampak di media sosial, nama Budi Arie dan istilah Pro Judi Online menjadi trending topik di platform X.
“Zulkarnaen Apriliantony yang ditangkap kemarin adalah orangnya Budi Arie Setiadi, mantan Menkominfo. Apakah ada hubungannya? Simak saja analisa video berikut ini,” tulis pegiat media sosial @CakKhum, sembari membagikan video terkait kasus judi online.
Seorang pengguna lain di media sosial, @AnKiiim, berkomentar, “Mau tahu kenapa Budi Arie yang notabennya sebagai Ketum Projo diangkat Jokowi jadi Menkominfo? Karena Projo singkatan dari Pro Judi Online. Makanya yang sebagian diblokir, sebagian dibina buat nyari cuan.”
Pegiat media sosial lainnya menyoroti masalah internal di Kementerian Komunikasi dan Digital, mengatakan, “DHUAAAR!! Ternyata Adi Kismanto pernah ikut test seleksi tenaga pemblokiran dan hasilnya tidak lolos, tapi tetap dipaksakan dipekerjakan di sana dengan status tidak jelas untuk tugas penting ini. Sejak malam ini, Budi Arie akan tidak nyenyak tidurnya.”
Desakan agar Polri memeriksa Budi Arie juga disuarakan oleh Ketua Umum Barisan Relawan Nusantara (BaraNusa), Adi Kurniawan.
Dia meminta Polri memeriksa mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, terkait keterlibatan pegawai Kemenkominfo dalam kasus judi online.
“Pegawai Komdigi yang ditangkap terkait judi online itu adalah pegawai yang bekerja saat Budi Arie menjabat sebagai Menkominfo. Jadi, Polri juga harus memeriksa dan menyelidiki Budi Arie apakah terlibat atau tidak,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (5/11).
Adi mengungkapkan bahwa keterlibatan Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) patut diduga, terutama berkaitan dengan jebolnya Pusat Data Nasional (PDN) saat Budi menjabat.
“Apalagi saat itu, dia sangat bersemangat sekali menggembar-gemborkan pemberantasan judi online. Dan di saat itulah PDN kita jebol. Itu wajib diselidiki,” kata Adi.
Lebih lanjut, Adi menyebutkan bahwa situasi ini menjadi tantangan bagi Polri dalam mewujudkan Asta Cita Prabowo-Gibran.
“Kami menunggu keberanian Polri dalam memeriksa siapapun yang terlibat termasuk para petinggi negeri,” ujarnya.
Barisan Relawan Nusantara (BaraNusa) mengapresiasi langkah Bareskrim Polri yang berhasil membongkar jaringan judi online internasional SLOT82-78 yang dikendalikan warga Cina.
Tiga tersangka baru telah ditangkap, bersamaan dengan penyitaan uang senilai Rp70,2 miliar.
“Apresiasi penuh kepada Polri yang gerak cepat membongkar kasus jaringan judi online internasional. Semoga ini adalah awal yang baik bagi pemberantasan judi online yang makin meresahkan,” ujar Adi.
Menurutnya, judi online semakin meresahkan karena merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat dan berdampak pada kerugian ekonomi negara, terutama bagi kalangan rakyat miskin.(*)