Jokowi Diisukan Jadi Sekjen PBB, Namun Justru Menjadi Jurkam di Pilkada Jateng
Jokowi digadang-gadang untuk menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) oleh para loyalisnya sebelum purna tugas sebagai Presiden Indonesia.
Kini, setelah pensiun, Jokowi justru turun kasta menjadi Juru Kampanye (Jurkam) di Pilkada Jateng 2024 untuk pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin.
Hal ini menarik perhatian publik dan menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Dalam diskusi di platform X Indonesia, seorang pengguna dengan akun @MurtadhaOne1 mencatat bahwa Jokowi sebelumnya dirumorkan akan menjadi Sekjen PBB, tetapi kini ia hanya menjadi Jurkam untuk Pilkada Jateng 2024.
“Digadang-gadang jadi Sekjen PBB, ternyata cuma jadi Jurkam,” tulisnya, diiringi emotikon yang menggambarkan kebingungan.
Komentar tersebut mendapat berbagai tanggapan dari netizen lainnya.
Salah satu warganet berkomentar, "Lagipula percaya diri amat sih mau pimpin PBB, emang bisa dia jinak kan Israel atau Amerika? Dari seluruh Sekjen PBB yang menjabat, tak ada se bobrok perilaku Mulyono."
Sementara itu, komentar lain menyatakan, "Jurkam bukan lulusan Akpol pula," yang menunjukkan skeptisisme terhadap kemampuan Jokowi dalam konteks tersebut.
Ada juga warganet yang menambahkan, "Tolong dibantu ybs jadi Sekjen PBB bro, coba dipertemukan dengan Prof. Yusril, Ketum PBB," sebagai sindiran.
Seorang pengguna lain berkomentar, "Sesuai kapasitas," mengindikasikan bahwa posisi Jurkam dianggap lebih cocok bagi Jokowi setelah masa jabatannya sebagai presiden.
Sementara itu, komentar yang lebih serius juga muncul, dengan menyatakan, "Mau jadi Sekjen PBB, minimal bisa bernalar dan bahasa Inggris dasar," menunjukkan pandangan bahwa keterampilan komunikasi adalah syarat penting untuk posisi tersebut.
Adapun, wacana Jokowi sebagai Sekjen PBB mulanya dilontarkan oleh relawan-relawannya sendiri.
Ketua Solidaritas Merah Putih, Silfester Matutina, berpendapat bahwa Jokowi terlalu muda untuk pensiun dari jabatan Presiden dan mendorongnya untuk mengambil peran sebagai Sekjen PBB, alih-alih menjadi Ketua Partai Politik setelah masa jabatannya berakhir.
Namun kini, setelah Jokowi pensiun, spekulasi tentang posisinya sebagai Jurkam di Pilkada Jateng semakin menguat.
KPU Jateng bahkan memberikan izin kepada Jokowi untuk mengambil peran tersebut untuk pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin dalam pemilihan yang akan datang.
Perkembangan ini menunjukkan dinamika politik yang menarik dan menciptakan beragam reaksi dari masyarakat, mencerminkan bagaimana persepsi publik terhadap figur politik dapat dengan cepat berubah dalam konteks kebangkitan dan penurunan jabatan.(*)