Jokowi dinilai warganet turun gunung menjadi juru kampanye (jurkam) di Pilkada 2024.
Warganet menganggap Jokowi cawe-cawe hingga disebut makelar jabatan, merujuk pada keterlibatannya dalam mendukung sejumlah calon gubernur dan kepala daerah.
Jokowi diketahui sempat bertemu dengan beberapa calon gubernur, termasuk pasangan Ahmad Luthfi dan Gus Yasin untuk Pilkada Jawa Tengah, serta cagub Jakarta, Ridwan Kamil, di Solo.
Pertemuan tersebut dianggap warganet menunjukkan bahwa Jokowi secara terbuka berperan sebagai jurkam dalam kontestasi Pilkada 2024.
Tindakan ini dianggap kontradiktif dengan citra Jokowi yang sebelumnya dielu-elukan sebagai Guru Bangsa sebelum pensiun dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia.
Banyak warganet yang memberikan komentar atas tindakan Jokowi tersebut, termasuk sebuah cuitan yang menanyakan, "Guru bangsa nyambi profesi jadi juru kampanye? Istana Colomadu belum berasa nyaman kah? Maunya jadi GURU ato JURU nih?"
Komentar tersebut disambut dengan berbagai reaksi dari warganet lainnya.
Selain itu, Jokowi juga dinilai mengalami Post Power Syndrome oleh beberapa warganet.
Salah satu komentar berbunyi, "Guru? Guru apa? Itu makelar jabatan."
Warganet lainnya menambahkan, "Juru kampanye paling jg nongolin mukanya doang di panggung kampanye. Mo orasi apa? Paling bisanya jg baca teks."
Sementara seorang warganet menyebutkan, "Mau Mulyono jadi jurkam, jadi dukun, mau jadi jukirpun… BOMAT."
Seorang pengguna media sosial menilai bahwa Jokowi tidak tahan jika tidak menjadi berita, dengan mengatakan, "Dia ngga tahan kalo ga jadi berita …. biasa lah komplikasi post power syndrome sama NPD kelar udah."
Komentar terakhir yang banyak muncul adalah kata "Cawe-cawe," yang mencerminkan pandangan skeptis warganet terhadap tindakan Jokowi di Pilkada kali ini.(*)