CEO Universal Institute of Professional Management (UIPM), Rantastia Nur Alangan, menanggapi tudingan yang menyebut dirinya sebagai jenderal palsu.
Rantastia menunjukkan bukti berupa ID undangan resmi untuk acara Hari Baret Biru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berlangsung pada 31 Mei 2024. Ia juga menampilkan video dan foto-foto kegiatan tersebut, yang dilaksanakan di Prancis dan di Markas Besar PBB di Jenewa.
Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan dari 26 negara, termasuk mantan Pasukan Perdamaian, tentara aktif, anggota TNI, dan Polri.
Menurut Rantastia, kehadirannya dalam acara ini menjadi bukti bahwa dirinya bukan jenderal gadungan, mengingat ia diundang untuk bergabung dengan para tentara dan pasukan elit dari berbagai negara.
"Tuduhan negatif yang dilemparkan tidak hanya mencemarkan nama baik saya, tapi juga merupakan upaya sistematis untuk merusak karier dan reputasi internasional yang telah saya bangun," ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (9/11).
Rantastia juga menyoroti sikap netizen yang, menurutnya, kurang menunjukkan rasa hormat dan tenggang rasa. Ia menilai serangan yang diterimanya mencerminkan krisis moral di kalangan masyarakat.
"Serangan yang saya alami menunjukkan budi pekerti bangsa yang semakin terpuruk dan hilangnya nilai-nilai Pancasila," tegasnya.
Rantastia menyampaikan keprihatinannya terhadap krisis moral generasi muda Indonesia, yang menurutnya terjadi akibat hilangnya Pendidikan Moral Pancasila pasca-Reformasi.
“Bangsa Indonesia di ambang kehancuran karena kehilangan jati diri sebagai bangsa yang bermartabat dan beradab," pungkasnya.(*)