Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Daftar Lengkap 11 Orang Korban Pembantaian Oknum TNI di Kecamatan Sibiru-biru, Ada yang Tewas

Medan - Polisi mengungkapkan jumlah korban tewas dan luka dalam insiden penyerangan yang diduga dilakukan oleh sejumlah oknum TNI Angkatan Darat dari Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang.

Kanit Reskrim Polsek Sibiru-biru Ipda Natan Simatupang menyatakan bahwa satu orang meninggal dunia dalam insiden tersebut, sementara sepuluh orang lainnya mengalami luka-luka. Beberapa korban mengalami luka serius, termasuk tangan yang nyaris putus akibat senjata tajam.

"Korban meninggal dunia satu orang, dan korban luka-luka sepuluh orang," ungkap Natan.

Daftar Korban Tewas dan Luka

Raden Barus (61 tahun), warga Dusun IV Cinta Adil, Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang, meninggal akibat luka tusukan senjata tajam di punggung kirinya. Luka tersebut memiliki kedalaman 10 sentimeter. Bagian kepalanya juga mengalami pecah, mengeluarkan darah, dan wajahnya lebam, diduga akibat hantaman benda tumpul.

Korban Luka:

  1. Dedi Susanto Tarigan (40 tahun), warga Desa Tanjung Sena, Kecamatan Sibiru-biru, mengalami luka parah. Tangan kirinya hampir putus akibat ditebas senjata tajam. Mukanya lebam, dan kakinya lecet.
  2. Perdi Tarigan (27 tahun), warga Dusun III Desa Selamat, Gang Sari, mengalami luka di kepala, diduga akibat pukulan pentungan dan double stick. Kakinya juga lecet.
  3. Titus Bangun (45 tahun), warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, mengalami luka memar di kepala akibat hantaman benda tumpul.
  4. Sepadan Sembiring (19 tahun), warga Dusun IV Cinta Adil, Desa Selamat, mengalami luka di pelipis mata akibat pukulan.
  5. Oktavianis (18 tahun), warga Desa Selamat, mengalami luka di belakang telinga akibat terkena benda tajam.
  6. Rofikar Sanjaya Tarigan (18 tahun), warga Dusun IV Cinta Adil, Desa Selamat, mengalami luka akibat bacokan dan benda tumpul di kepala. Tangan kirinya memar akibat dipukul dengan gagang pistol, serta punggung dan kening mengalami memar berdarah.
  7. Rikki Bastian Kamal (22 tahun), warga Dusun IV Cinta Adil, Desa Selamat, mengalami luka di bibir dan tangan kanan.
  8. Jupentus Sembiring (28 tahun), warga Dusun IV Cinta Adil, Desa Selamat, mengalami luka memar di kening dan punggung serta goresan di perut akibat senjata tajam.
  9. M. Perdiansyah (20 tahun), warga Dusun II, Gang Sari, Desa Selamat, mengalami luka robek di kepala dan memar di wajah akibat pukulan benda tumpul.
  10. Hendri Gunawan Gurusinga (35 tahun), warga Dusun II, Gang Sari, Desa Selamat, mengalami luka robek di kening kanan dan kepala akibat bacokan.

Diketahui, puluhan pria berambut cepak dan berbadan tegap menyerbu permukiman warga di Desa Selamat pada Jumat malam, 8 November, hingga Sabtu dini hari. Penyerangan ini mengakibatkan satu warga tewas dan belasan luka-luka.

Belum diketahui secara pasti motif penyerangan ini. Namun, beredar informasi bahwa sebelumnya terjadi cekcok antara sejumlah personel TNI dari Batalyon Armed 2/105 Kilap Sumagan dengan warga setempat. Rekan-rekan personel TNI tersebut kemudian menyerang warga sebagai balasan.

Pihak Kodam I Bukit Barisan, termasuk Kapendam dan Komandan Detasemen Polisi Militer, belum memberikan konfirmasi terkait peristiwa ini, meskipun telah dihubungi melalui telepon dan pesan singkat.

Menurut saksi mata, suasana Jumat malam hingga Sabtu dini hari sangat mencekam. Puluhan pria bersenjata tajam menyerang warga tanpa ampun. Mobil ambulans pun berlalu-lalang untuk mengevakuasi warga yang terluka.

Salah satu korban, Rofikar Sanjaya Tarigan (18 tahun), menceritakan bahwa saat kejadian, ia sedang keluar rumah untuk membeli rokok. Melihat segerombolan pria berambut cepak yang membawa senjata tajam, ia berlari ke rumah neneknya. Namun, ia tetap dikejar puluhan orang yang kemudian mendobrak pintu rumah neneknya dan menyeretnya keluar untuk dipukuli.

Setelah dipukuli, Rofikar dibawa ke Batalyon Armed 2/105 Kilap Sumagan, di mana ia diperlakukan seperti penjahat. Akibat kejadian ini, ia mengalami luka di kepala, punggung, dan tangan akibat pukulan dengan gagang pistol.

Pada Sabtu siang, sekitar pukul 13:30 WIB, ratusan warga Desa Selamat menggeruduk Batalyon Armed 2/105 Kilap Sumagan, membawa jenazah Raden Barus, korban tewas dalam insiden ini. Mereka menuntut keadilan atas kematian Raden Barus. Dalam perjalanan menuju Batalyon, mereka sempat dihadang personel TNI hingga mobil ambulans yang membawa jenazah mogok. Warga kemudian mendorong mobil tersebut secara bergotong-royong.

Setibanya di depan gerbang Batalyon, warga berusaha masuk untuk menemui petinggi Armed. Salah satu warga, Herna, menyatakan bahwa Raden Barus menjadi korban kekejaman personel TNI. Ia menyebut aparat tersebut bertindak brutal dan tidak menunjukkan belas kasih.

Herna juga meminta Pangdam I Bukit Barisan, Letjen Mochammad Hasan, mengusut tuntas kasus ini dan memecat pelaku dari TNI. "Mereka adalah pembunuh, bukan pelindung," ujarnya.

Komandan Batalyon Armed 2, Letkol Arm Herman Santoso, akhirnya menemui ratusan warga yang memprotes di depan markas Armed sambil membawa jenazah Raden Barus. Letkol Herman berjanji akan bertanggung jawab dan memproses secara hukum personel TNI yang terlibat dalam penyerangan tersebut.

"Saya yang bertanggung jawab. Saya akan proses hukum," kata Letkol Arm Herman Santoso di hadapan warga yang memprotes pada Sabtu (9/11/2024).(*)

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved