China Dikabarkan Bangun Reaktor Nuklir untuk Kapal Induk, AS Makin Waspada

 

China Bangun Prototipe Reaktor Nuklir untuk Kapal Perang Besar

BEIJING – China dikabarkan telah membangun prototipe reaktor nuklir berbasis darat untuk kapal perang besar. Hal ini terungkap melalui analisis citra satelit dan dokumen pemerintah China yang dilaporkan pada Selasa (12/11/2024).

Gambar-gambar tersebut menunjukkan tanda paling jelas bahwa Beijing sedang bergerak maju dalam memproduksi kapal induk bertenaga nuklir pertamanya. China yang saat ini memiliki angkatan laut terbesar di dunia dalam hal jumlah kapal, terus memodernisasi armadanya. Penambahan kapal induk bertenaga nuklir akan menjadi langkah besar pertama dalam mewujudkan ambisi China untuk memiliki angkatan laut global yang dapat menantang Amerika Serikat.

Kapal induk bertenaga nuklir ini diperkirakan akan menempatkan China dalam peringkat eksklusif kekuatan angkatan laut kelas satu, sebuah kelompok yang saat ini terbatas pada Amerika Serikat dan Prancis. "Kapal induk bertenaga nuklir akan melambangkan prestise nasional di dalam negeri dan memicu nasionalisme dalam negeri," kata Tong Zhao, peneliti senior di Carnegie Endowment for International Peace.

Penemuan ini pertama kali ditemukan oleh para peneliti di Middlebury Institute of International Studies di California saat mereka menyelidiki sebuah situs pegunungan di luar kota Leshan, barat daya China. Awalnya, mereka mencurigai China sedang membangun reaktor untuk memproduksi plutonium atau tritium untuk senjata. Namun, setelah penyelidikan lebih lanjut, para peneliti menyimpulkan bahwa Beijing fokus mengembangkan prototipe reaktor untuk kapal perang besar.

Reaktor tersebut, yang menurut dokumen akan segera beroperasi penuh, ditempatkan di fasilitas baru yang dikenal sebagai Base 909. Fasilitas ini juga menampung enam reaktor lain yang sedang beroperasi, dinonaktifkan, atau sedang dibangun. Situs ini berada di bawah kendali Institut Tenaga Nuklir China, anak perusahaan dari Perusahaan Nuklir Nasional China, yang bertugas melakukan penelitian dan pengujian teknik reaktor.

Kontrak untuk pembangkit uap dan pompa turbin menunjukkan bahwa proyek tersebut melibatkan reaktor air bertekanan dengan sirkuit sekunder, sebuah profil yang konsisten dengan reaktor propulsi angkatan laut, menurut para peneliti. "Proyek Pengembangan Tenaga Nuklir pasti mengacu pada upaya pengembangan kapal induk bertenaga nuklir," tulis para peneliti dalam laporan rinci setebal 19 halaman tersebut.

Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA Navy) China telah menjadi yang terbesar di dunia dengan lebih dari 370 kapal dan kapal selam. Namun, meskipun jumlahnya lebih besar, angkatan laut China masih tertinggal dibandingkan dengan Angkatan Laut AS dalam beberapa aspek, terutama dalam hal kapal induk. Angkatan Laut AS memiliki sebelas kapal induk bertenaga nuklir, yang memungkinkannya untuk mengerahkan kelompok penyerang di seluruh dunia setiap saat.

Pentagon semakin khawatir dengan pesatnya modernisasi armada yang dilakukan China, dan menyebut bahwa upaya ini selaras dengan "penekanan China yang semakin besar pada domain maritim dan meningkatnya permintaan."

Hingga saat ini, baik Kementerian Pertahanan China maupun Kementerian Luar Negeri China belum memberikan komentar terkait kabar tersebut.(*)

Baca Juga