Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) Segel Lokasi Pembangunan Rumah Joko Widodo di Karanganyar
Oleh: Sutoyo Abadi
Aliansi Rakyat Menggugat (ARM), yang terdiri dari sejumlah ibu-ibu dari Jakarta, Bandung, Bogor, Banten, dan Lampung, melakukan aksi penyegelan di lokasi pembangunan rumah Presiden Joko Widodo di Kabupaten Karanganyar, Solo, Rabu (6/11/2024). Aksi ini dipimpin oleh Koordinator ARM, Ibu Kurnia, dengan tujuan menyampaikan tuntutan terhadap pembangunan rumah tersebut.
Rencana ARM mengalami beberapa kendala, terutama terkait lokasi aksi yang dibatasi oleh pihak kepolisian. Pihak berwenang hanya mengizinkan aksi berlangsung di Balai Kota Surakarta (Solo), sementara lokasi pembangunan di Colomadu serta kediaman pribadi Jokowi tidak diizinkan untuk menjadi lokasi demonstrasi.
Pada malam sebelumnya (5/11), pertemuan antara Ibu Kurnia beserta rekan-rekan ARM dengan Ustaz Usman Amirodin sebagai penanggung jawab aksi tidak menghasilkan kesepakatan. ARM tetap berpegang pada niat awal mereka untuk melakukan aksi di lokasi pembangunan rumah Joko Widodo, meskipun Polres Karanganyar tidak memberikan izin.
Setelah berdiskusi dengan salah satu tokoh Solo, Bapak Mudrick Sangidu, ARM memutuskan untuk tetap melaksanakan aksi sesuai rencana, dengan mempercepat waktu aksi dari pukul 13.00 menjadi pukul 10.00.
Sekitar pukul 10.00, ARM tiba di lokasi Colomadu dan segera membentangkan spanduk serta memasang banner bertuliskan “DISEGEL” di pintu masuk lokasi pembangunan rumah tersebut. Orasi baru saja dimulai, ketika sejumlah personel yang diduga dari Polres Karanganyar mendatangi lokasi dan merampas spanduk serta banner yang telah dipasang.
Tindakan aparat tersebut memicu protes dari peserta aksi, beberapa anggota ARM mengalami tindakan kekerasan hingga jatuh tumbang. Meski demikian, peserta aksi tetap melanjutkan orasi mereka, menuntut pengembalian spanduk dan pembatalan pembangunan rumah Jokowi yang dianggap tidak sesuai dan menyakiti perasaan rakyat.
Tidak lama kemudian, puluhan anggota polisi wanita (Polwan) dari Karanganyar tiba di lokasi dan mengepung peserta aksi. Situasi semakin memanas, dan di tengah kondisi tersebut, ARM memutuskan untuk mundur dari lokasi dan melanjutkan aksi mereka di Balai Kota dengan peserta yang berbeda.
Koordinator ARM, Ibu Kurnia, menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau lokasi pembangunan tersebut dan tetap menuntut agar Jokowi diadili.(*)