** [BREAKING NEWS] VIRAL "Pengacara PIK2: Dari Aktivis HAM ke Pembela Bisnis, Netizen Beri Tanggapan"**

 

Kontroversi Pengacara PIK2 dan Tuduhan Pelanggaran HAM di Media Sosial

Sejumlah diskusi publik terkait posisi pengacara yang mewakili proyek Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2) dalam kasus yang dituduhkan sebagai pelanggaran hak asasi manusia (HAM) memicu berbagai reaksi di media sosial. Beberapa pengguna media sosial mengomentari sikap pengacara tersebut, yang sebelumnya dikenal aktif dalam memperjuangkan kasus HAM namun kini dianggap membela kepentingan bisnis.

Akun X dengan nama sin chan (@sin2023chan) mengemukakan, "Pengacara PIK2 yang dapat PSN, dulu aktif di kasus hak asasi manusia. Sekarang ketika ada pelanggaran hak asasi terkait bisnis yang dia bela, dia tetap memilih kukuh di sana… bela PIK2. Seharusnya sejak saat itu dia tidak lagi diklasifikasikan sebagai pengacara HAM, biarkan dia berbisnis."

Komentar lain datang dari Mas Samsul alias Samsulfat (@Maz_Ssyamsul) yang menyiratkan adanya kompensasi besar di balik keputusan tersebut, dengan menulis, "Bayarannya pasti mahal."

Netizen lain, John Black (@JohnBlack03), menyoroti peran pengacara dalam penegakan HAM dengan menegaskan, "Mau kontribusi buat siapa kalau melanggar HAM, YA SALAH."

Akun Sniper (@pailuk3) membela pengacara tersebut dengan mengarahkan audiens untuk melihat klarifikasi yang diunggah di Instagram dan YouTube. Ia menulis, "Lihat klarifikasi-nya Hariz Azhar di IG dan YouTube… Foto dia dicatut dan dikasih narasi seperti di atas, kemudian disebar oleh orang-orang seperti kalian… Menjijikkan."

Akun telah_dibobol (@palingmudah77) mengonfirmasi pernyataan sebelumnya dengan mengatakan, "Sudah dibantah oleh beliau…"

Komentar pedas juga dilontarkan oleh Didiek Murdock (@DidiekMurdock) yang menulis, "Haris Azhar sudah selesai karena todongan cuan. Vangsat!"

Akun lain, UsirImigranYaman (@fredyRichardo), menyampaikan pandangannya mengenai tantangan menegakkan kebenaran di Indonesia, "Memang berat hidup di Indonesia kalau mau berlawanan dengan penguasa, pertanyaannya cuma satu, mau nggak kita menegakkan kebenaran."

Sementara itu, Bathosai (@bathosai02) menyoroti ketidakkonsistenan pengacara yang dianggap mencari nama dalam kasus lain, "Ah bekicot satu ini nggak bisa dijadikan standar perlawanan oligarki, di satu sisi cari nama dengan menentang keberadaan tambang-tambang yang akhirnya membuat Luhut terusik, setelah rakyat terhipnotis, sekarang wajah aslinya keluar lagi."

Diskusi ini terus bergulir di kalangan netizen dengan berbagai opini yang memperlihatkan kompleksitas peran pengacara HAM yang kini dianggap memihak kepentingan bisnis besar.(*)

Baca Juga