Patung Jenderal Sudirman di Wonogiri Dibongkar, Bupati: Perbaikan Melalui Proses Kajian Matang
Pembongkaran patung Jenderal Sudirman yang berada di kompleks Stadion Pringgodani Wonogiri menuai reaksi publik. Patung pahlawan nasional tersebut dibongkar sebagai bagian dari revitalisasi stadion tersebut. Aksi ini mendapat perhatian setelah video proses pembongkaran yang diiringi lagu "Gugur Bunga" beredar di media sosial, termasuk WhatsApp.
Dalam video berdurasi sekitar satu menit tersebut, terlihat proses pembongkaran patung Jenderal Sudirman yang terjadi pada awal September 2024. Tertulis di dalam video pertanyaan "Kenapa Patung Jenderal Sudirman di Wonokarto, Kabupaten Wonogiri, dirobohkan?"
Menanggapi reaksi tersebut, Bupati Wonogiri Joko Sutopo (Jekek) memberikan penjelasan bahwa kondisi patung Jenderal Sudirman sudah sangat memprihatinkan. Material patung yang terbuat dari semen dinilai sudah tidak layak. Bahkan, patung kecil di sekitar Jenderal Sudirman juga mengalami kerusakan, termasuk bagian tangan patung yang patah dan tidak terawat, sehingga nilai estetikanya sudah hilang.
"Saat kondisi tidak layak ada simbol kepahlawanan, maka wajib hukumnya Pemkab melakukan perbaikan. Kami menjaga nilai-nilainya, bukan simbol-simbolnya," ujar Bupati Jekek pada Jumat (8/11/2024).
Menurutnya, apabila simbol kepahlawanan dibiarkan dalam kondisi rusak, maka penghormatan terhadap semangat perjuangan dan nilai keikhlasan akan hilang. Ia menekankan pentingnya niat dan tujuan dalam melakukan perbaikan, dengan mempertanyakan apakah membiarkan patung dalam kondisi rusak itu justru akan menghormati perjuangan para pahlawan.
"Yang terpenting niatan kami untuk melakukan perbaikan itu untuk apa. Apakah kami akan mencederai nilai-nilai perjuangannya? Apakah kami malah akan menghormati saat patung pahlawan berada di ruang publik dan kondisinya sudah tidak layak? Pertanyaannya, apakah itu dibiarkan atau ruang itu diperbaiki?" jelas Jekek.
Bupati Wonogiri juga menjelaskan bahwa pembongkaran dan perbaikan patung Jenderal Sudirman telah melalui kajian yang matang. Patung tersebut diperkirakan dibangun sekitar 30 tahun yang lalu. Sebagai bagian dari revitalisasi, Pemkab Wonogiri berencana mencari lokasi baru untuk pembangunan patung Jenderal Sudirman.
"Patung itu tidak akan dibangun lagi di area Stadion Pringgodani. Kami akan mencari tempat yang lebih sesuai dengan semangat perjuangan tokoh yang dijuluki Bapak Gerilya Indonesia. Salah satu opsi lokasi pembangunan patung adalah di depan Kodim 0728/Wonogiri," tambah Jekek.
Menurutnya, lokasi tersebut dipilih karena Makodim Wonogiri masih merupakan tanah milik Pemkab Wonogiri, dan anggaran untuk pembangunan patung tersebut masih tersedia. Jekek memastikan bahwa patung Jenderal Sudirman akan dibangun kembali sebagai simbol perjuangan, dengan mempertimbangkan lokasi yang tepat, mengingat adanya rute gerilya Sudirman di wilayah Wonogiri.(*)