Andi Widjajanto Ungkap Perbedaan Gaya Pemerintahan Jokowi dan Prabowo
Pengamat politik Andi Widjajanto mengungkapkan pandangannya mengenai perbedaan gaya pemerintahan antara Presiden Jokowi dan Presiden Prabowo Subianto.
Andi menilai bahwa kedua sosok ini memiliki pendekatan yang sangat berbeda dalam mengelola pemerintahan, terutama dalam kecepatan implementasi kebijakan dan penyesuaian terhadap birokrasi.
Menurut Andi, gaya kepemimpinan Prabowo terlihat lebih agresif dan cepat, terutama dalam mempercepat perubahan di berbagai sektor.
Hal ini, menurutnya, kontras dengan pendekatan Jokowi yang lebih bertahap namun dinilai mampu menavigasi birokrasi yang kompleks di Indonesia.
Dikutip dari kanal YouTube, Andi Widjajanto menjelaskan, "Prabowo cenderung ingin agar semua bergerak cepat, terstruktur, dan selesai dalam waktu singkat."
"Namun, kecepatan ini akan menghadapi tantangan besar dari mekanisme birokrasi yang memang memerlukan ketelatenan dan waktu," tambahnya.
Andi juga menyebut bahwa salah satu tantangan utama pemerintahan Prabowo adalah konsolidasi internal.
Dengan kondisi pemerintahan yang baru, Presiden Prabowo memerlukan waktu untuk menyatukan visi serta menjalankan agenda-agenda strategisnya dengan dukungan penuh dari jajaran kabinet dan pemerintah daerah.
"Dalam tahap konsolidasi, anggaran menjadi titik krusial yang harus diatasi. Pembiayaan untuk program-program prioritas harus dipastikan tepat sasaran dan efisien," ujarnya.
Andi juga menyoroti bahwa pendekatan Jokowi, yang lebih fokus pada pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas pelayanan publik, terkesan lebih lambat namun terstruktur.
"Jokowi menggunakan pendekatan yang lebih hati-hati untuk memastikan bahwa birokrasi bekerja dengan baik," ungkap Andi.
Di sisi lain, Prabowo dinilai memiliki kecenderungan untuk langsung ke implementasi tanpa terlalu banyak menunggu proses birokrasi.
Pendekatan ini dianggap sebagai kekuatan, namun juga memiliki potensi risiko apabila birokrasi tidak mampu menyesuaikan diri dengan ritme yang cepat.
Andi menambahkan, masa transisi pemerintahan ini akan menjadi ujian besar bagi Prabowo dalam menghadapi birokrasi Indonesia yang terkenal lambat.
Menurutnya, diperlukan keseimbangan antara kecepatan yang diinginkan Prabowo dan kenyataan birokrasi yang kompleks.
"Pemerintah baru perlu waktu untuk beradaptasi. Kita akan melihat bagaimana Prabowo mengatasi birokrasi ini dan apakah gaya akselerasi yang dibawanya bisa diterapkan secara efektif," ujarnya.
Andi mengingatkan bahwa kepemimpinan yang efektif membutuhkan keseimbangan antara visi besar dan kemampuan menghadapi realita administrasi pemerintahan yang ada.
Ia menyebutkan bahwa gaya pemerintahan Prabowo yang cepat dan tegas bisa mempercepat pembangunan, tetapi perlu konsolidasi yang baik agar tidak ada hambatan besar dalam implementasinya.
"Ini akan menjadi ujian bagi Prabowo, apakah pendekatannya dapat bekerja di tengah birokrasi yang sering kali membutuhkan waktu untuk beradaptasi," pungkas Andi Widjajanto.(*)