Akhirnya Beri Sambutan, Pidato Wapres Gibran Kembali Tuai Kritik Pedas

 

Dokter Tifa kembali mengkritisi pidato Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang disampaikan di depan para kepala daerah se-Indonesia pada Kamis, 7 November 2024. Dalam pidatonya, Gibran mengusulkan agar para kepala daerah digembleng di Akademi Militer (Akmil) Magelang.

Ia juga menekankan pentingnya sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah, serta meminta kepala daerah untuk menjalankan visi yang sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

Saat menyampaikan pidato, Gibran terlihat lancar berbicara tanpa melihat contekan atau catatan di tangan. Hal ini mendapat pujian dari sebagian kalangan yang menganggapnya sebagai penampilan yang hebat. Namun, Dokter Tifa mengungkapkan bahwa meskipun Gibran tidak memegang catatan, ia ternyata menggunakan alat bantu berupa teleprompter untuk menyampaikan pidatonya.

"Lihat dong layar teleprompter dengan tulisan segede gaban," kata Dokter Tifa, mengomentari penggunaan alat bantu tersebut.

Teleprompter sendiri berfungsi untuk membantu pembicara tetap melakukan kontak mata dengan audiens saat membaca teks yang perlu disampaikan. Meskipun Gibran mengusung visi dan misi presiden, pidatonya juga menuai kritik terkait dengan isi yang dinilai kosong dan tidak sesuai dengan Undang-Undang Otonomi Daerah (Otda).

Beberapa warganet menilai pidato Gibran mengandung banyak pernyataan yang bisa diperdebatkan. Salah satunya terkait usulannya agar visi misi presiden diterapkan di seluruh daerah, yang dinilai melanggar prinsip otonomi daerah. Selain itu, Gibran juga disebut membahas program-program yang dianggap tidak realistis, seperti program "Indonesia Emas" dan janji makan gratis yang dinilai tidak jelas sumbernya.

“Gemes lihat Gibran ngomong, isinya kosong, bisa didebat semua,” tulis seorang warganet. Kritik juga datang terkait dengan ekspresi Gibran saat berbicara. Beberapa warganet mencatat bahwa matanya sering berkedip dan alisnya terlihat terangkat saat berbicara, yang menambah kesan tidak natural dalam pidatonya.

Pernyataan Gibran ini memicu berbagai reaksi dari warganet, yang membagikan pendapat mereka melalui kolom komentar media sosial.(*)

Baca Juga