Kunjungan Bersejarah: Pemimpin Militer Arab Saudi dan Iran Bertemu di Teheran
Dua pemimpin militer dari negara-negara Islam, Arab Saudi dan Iran, bertemu dalam sebuah pertemuan bersejarah di Teheran, Iran, pada Minggu, 10 November 2024. Pertemuan ini mempertemukan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Arab Saudi, Letnan Jenderal Fayyad bin Hamed al Ruwaili, dan Panglima Militer Iran, Mayor Jenderal Mohammed Bagheri.
Pertemuan antara Fayyad dan Bagheri merupakan momen langka, mengingat sejarah perseteruan panjang antara kedua negara. Sebelumnya, Arab Saudi dan Iran sempat memutuskan hubungan diplomatik yang baru dipulihkan pada tahun 2023.
Kantor Berita Iran, Tasnim News Agency, melaporkan bahwa Jenderal Fayyad memimpin delegasi militer Arab Saudi dalam kunjungan ini. Dalam pertemuan tersebut, kedua jenderal membahas peningkatan hubungan pertahanan antara militer Arab Saudi dan militer Iran.
Jenderal Bagheri telah menyatakan kesiapannya untuk mempererat hubungan dengan militer Arab Saudi sejak panggilan telepon dengan Jenderal Fayyad pada November 2023. Kesepakatan untuk meningkatkan kerjasama ini dilihat sebagai langkah penting dalam meredakan ketegangan di kawasan.
Hubungan diplomatik antara Iran, negara berpenduduk mayoritas Syiah terbesar di Timur Tengah, dan Arab Saudi yang didominasi oleh kaum Sunni, resmi pulih pada Maret 2023 setelah dimediasi oleh China. Sebelumnya, pada tahun 2016, hubungan kedua negara terputus setelah eksekusi ulama Syiah terkemuka, Nimr al-Nimr, oleh pemerintah Arab Saudi.
Ketegangan politik dan militer antara Arab Saudi dan Iran semakin diperburuk dengan dukungan Iran terhadap sejumlah kelompok pemberontak yang berseberangan dengan Arab Saudi di kawasan, seperti Houthi di Yaman, Tentara Pembebasan Suriah, dan Gerakan Perwira Bebas yang juga berbasis di Suriah.
Sebagai bukti peningkatan hubungan bilateral, kedua negara telah sepakat untuk mengadakan latihan militer gabungan antara militer Arab Saudi dan Angkatan Bersenjata Iran di Laut Oman. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama di bidang pertahanan dan menciptakan stabilitas regional yang lebih baik.(*)