Tom Lembong Ditetapkan Sebagai Tersangka Korupsi, Hersubeno Arief: Apakah Terdapat Konspirasi untuk Menggagalkan Rencana Anies?
Kasus korupsi yang menyeret Tom Lembong sebagai tersangka menjadi sorotan. Hersubeno Arief, yang dikenal sebagai jurnalis kritis di Forum News Network (FNN), mempertanyakan alasan di balik penetapan Lembong sebagai tersangka dalam kasus importasi gula.
Menurut Hersubeno Arief, penetapan ini tampak mendadak, seolah muncul tanpa tanda-tanda atau pemberitaan yang mendahului pengumuman oleh Kejaksaan Agung.
“Jadi, apa yang sebenarnya terjadi? Apakah ini upaya untuk menjegal Anies Baswedan, atau ada semacam konspirasi untuk menggagalkan rencana Anies membentuk ormas atau partai politik?” ujarnya dilansir dari Youtube pribadinya.
“Karena Tom Lembong juga diketahui merupakan salah satu tokoh utama yang diperkirakan akan berperan penting jika Anies membentuk ormas yang diduga bisa menjadi embrio partai politik,” lanjutnya.
Hersubeno Arief melihat bahwa Tom Lembong, yang dikenal sebagai tokoh dekat Anies Baswedan dan sempat menjadi kepala tim ekonomi dalam kampanye Anies, kini mendadak tersandung kasus korupsi. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar apakah terdapat motif politik di balik penetapan tersangka terhadap Tom Lembong.
Bagi Hersubeno Arief, kasus ini lebih dari sekadar penegakan hukum, karena Lembong dianggap berpotensi memainkan peran penting dalam dukungan terhadap Anies, termasuk jika Anies berencana membentuk organisasi masyarakat atau bahkan partai politik di masa mendatang.
Hersubeno Arief menyiratkan adanya dugaan bahwa kasus ini bisa jadi langkah strategis untuk menekan Anies. Dalam pandangannya, Tom Lembong telah lama dikenal sebagai sekutu Anies dan sering muncul dalam kegiatan politiknya, membuat sebagian pihak menganggap Lembong sebagai sosok yang cukup berpengaruh di antara pendukung Anies.
Hersubeno Arief juga menyinggung kemungkinan adanya sisa pengaruh dari rezim sebelumnya yang mungkin ingin menjegal Anies dan sekutunya.
Walau saat ini Prabowo Subianto memimpin pemerintahan, Hersubeno Arief menyatakan bahwa dampak politik dari pemerintahan sebelumnya masih terasa dalam berbagai aspek, termasuk di lingkup birokrasi dan hukum.
Melalui pandangannya, Hersubeno Arief menyiratkan bahwa publik perlu mempertanyakan apakah kasus ini murni berlandaskan penegakan hukum atau justru sarat dengan agenda politis.
“Mengenai ormas atau parpol yang akan dibentuk oleh Anies, sebenarnya banyak yang menunggu-nunggu. Tom Lembong juga sempat memberi sinyal bahwa Anies akan segera mengambil langkah konkret untuk menentukan masa depan politiknya,” tambah Hersubeno Arief.(*)