Fufufafa alias Gibran Rakabuming Raka (Gibran) akan ditinggalkan Prabowo Subianto setelah mantan Danjen Kopassus itu menyatakan caci maki tidak baik dan bukan ajaran agama.
“Fufufa : Wassalam,” kata politikus PKB Umar Hasibuan di akun X (Twitter), Jumat (4/10/2024). Ia mengatakan seperti itu merespon pernyataan Prabowo di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Legislatif PKB, Kamis (10/10/2024) yang menyatakan, segelintir orang suka mencaci maki.
“Anies saja yang kasih nilai 11 saja dendamnya sampai sekarang. Apalagi Fufufafa yang hina diri Prabowo dan anaknya. Jangan kasih ruang ke Fufufafa pak,” tegasnya.
Prabowo, mengatakan bahwa caci maki adalah bukan budaya Indonesia. Sebelum menyinggung hal itu, ia awalnya menceritakan pengalaman saat masih menjadi prajurit TNI yang selalu dekat dengan kiai.
“Saya kalau dipanggil kiai datang, mau maju minta doa. Tentara itu pasti deket sama kiai. Setiap mau berangkat perang yang dicari pertama kiai, bener kan? Minta doa, ya kan? Minta dimandiin, karena siap-siap mati kita berangkat sudah siap mati, belum tentu kembali,” kata Prabowo di Grand Sahid Ballroom Jakarta, Kamis (10/10).
Prabowo kemudian mengungkapkan ada segelintir orang yang suka mencaci maki.
Ia menilai, kekurangan yang dimiliki seharusnya dikoreksi bersama, bukan dengan mencaci satu sama lain.
“Saya tidak paham. Kesulitan kekurangan kita akui, kita atasi bersama, koreksi kita koreksi, tapi bangsa yang besar janganlah mempunyai adat, mempunyai kebiasaan caci maki, caci maki antara kawan, caci maki dengan pemimpin,” ungkapnya.
“Caci maki itu saya kira tidak baik, itu bukan ajaran agama kita. Itu bukan ajaran agama-agama lain pun,” lanjutnya.
Menurut Prabowo, budaya Indonesia adalah budaya sopan santun. Ia menegaskan akan bebuat yang terbaik untuk masa depan Indonesia.
“Kritik dengan baik, koreksi dengan baik. Saudara-saudara sekalian, dan akan terbukti tidak lama pasti semua yang berbuat tidak baik akan kelihatan. Dan kita harus berani koreksi diri,” pungkasnya seperti dikutip dari suaranasional
[VIDEO]
Presiden Indonesia terpilih, Prabowo Subianto sangat menyayangkan tumbuh suburnya budaya caci maki sesama anak bangsa. Terutama terhadap pemimpin. Menteri Pertahanan itu menegaskan bahwa caci maki bukan budaya Indonesia.
"Kesulitan kekurangan kita akui, kita atasi bersama, kita koreksi, tapi bangsa yang besar janganlah mempunyai adat, mempunyai kebiasaan caci maki, caci maki antara kawan, caci maki dengan pemimpin," kata Prabowo saat memberikan sambutan dan arahan dalam pembukaan 'Forum Sinergitas Legislator PKB' di Jakarta pada Kamis (10/10/2024).
Prabowo melanjutkan, bahwa caci maki tidak dibenarkan dalam agama manapun. Menurutnya, budaya Indonesia adalah budaya sopan santun. Ia menegaskan akan berbuat yang terbaik untuk masa depan Indonesia.
"Caci maki itu saya kira tidak baik, itu bukan ajaran agama kita. Itu bukan ajaran agama-agama lain pun. Kritik dengan baik, koreksi dengan baik. Saudara-saudara sekalian, dan akan terbukti tidak lama pasti semua yang berbuat tidak baik akan kelihatan. Dan kita harus berani koreksi diri," tegasnya.
Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan, segelintir orang yang suka mencaci maki sudah tertutup hatinya. Oleh karena itu ia meminta kesadaran seluruh rakyat Indonesia untuk saling bahu membahu, bersatu, berkontribusi membangun bangsa.
“Ada segelintir orang yang punya budaya caci maki, jelek-jelekin, cari masalah. Padahal, saya percaya mereka ini mungkin sudah ditutup hatinya, ditutup matanya. Saya tidak paham mereka itu," pungkasnya