Tak Artifisial, Gaya Prabowo Berpidato Jadi Sorotan: Yang Dikatakan, Dia Rasakan

Analis Komunikasi Politik, Hendri Satrio (Hensat), menyoroti pidato perdana yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia mengatakan bahwa pidato tersebut menunjukkan sosok tersebut sebagai seseorang yang realistis dan ambisius untuk memajukan negara dari Indonesia.

Prabowo menurutnya tidak segan membicarakan ketimpangan yang masih dirasakan oleh masyarakat meskipun ekonomi tercatat mengalami pertumbuhan.

"Prabowo terbuka terhadap keadaan, dia bicara tentang jangan bangga menjadi anggota G20 atau ekonomi ke-16 terbesar di dunia ketika masih banyak rakyat yang miskin," ungkap Hensat, dilansir Senin (21/10).

Prabowo tidak hanya mengupas realita sosial, namun juga mengangkat isu-isu penting lainnya, seperti pemberantasan korupsi, dukungannya terhadap Palestina, serta penghargaan terhadap presiden-presiden sebelumnya, termasuk Joko Widodo (Jokowi).

"Dia secara tegas mengajak masyarakat dan jajarannya untuk memberantas korupsi serta bekerja tidak untuk kepentingan kerabat," ujar Hensat.

Hensat juga mencatat bahwa gaya bicara Prabowo dalam pidato ini menggambarkan kepribadiannya yang jujur dan langsung.

"Inilah ciri khas Prabowo, ia tidak bersikap artifisial. Apa yang dia katakan, itulah yang dia rasakan. Gaya blak-blakan ini menunjukkan dia tidak perlu menutupi dirinya dengan pencitraan," tambahnya.

Tak hanya itu, Hensat menyoroti bagaimana Prabowo memberikan penghormatan khusus kepada pemimpin-pemimpin sebelumnya, terutama kepada Jokowi.

"Ini hal yang menarik, bagaimana Prabowo menghargai pemimpin sebelum dirinya. Ini adalah hal yang sangat positif," katanya.

Hensat menyimpulkan bahwa pidato Prabowo mencerminkan optimisme tinggi untuk masa depan Indonesia, dengan ajakan kepada seluruh rakyat untuk mendukung pemerintahan yang akan dijalankannya.

Baca Juga: Hilirisasi Jadi Kunci Prabowo Wujudkan Kemandirian Pangan dan Energi

"Pidatonya menyiratkan optimisme besar dan harapan kepada masyarakat agar bersama-sama membangun pemerintahan yang lebih baik," tuturnya seperti dikutip dari wartaekonomi

[VIDEO]