Darwin Zahedy Ungkapkan Pandangan Kontroversial tentang Penguasaan Sumber Daya Alam dan Kebijakan Fiskal di Indonesia
Dalam arena politik Indonesia, wacana mengenai penguasaan sumber daya alam (SDA) dan kebijakan fiskal kembali mencuat. Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy mengungkapkan pandangannya yang cukup kontroversial terkait pengaruh pemilik modal terhadap kebijakan politik dan pengelolaan SDA di Tanah Air.
Darwin Zahedy menilai bahwa saat ini kekuatan ekonomi telah menggeser agenda politik yang seharusnya berpihak kepada rakyat. “Politik dan sumber daya alam kita sekarang ini seolah-olah telah dikuasai oleh segelintir pemilik modal. Kebijakan yang diambil sering kali lebih menguntungkan mereka dibandingkan rakyat kecil,” ungkap Darwin Zahedy, yang dikutip dari saluran YouTube Abraham Samad.
Ia juga menyoroti pentingnya transparansi dalam pengelolaan anggaran negara. Menurutnya, banyak kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah tidak mencerminkan kebutuhan rakyat. “Kita perlu kebijakan fiskal yang benar-benar berpihak kepada masyarakat, bukan kepada kepentingan bisnis yang menguasai sektor-sektor strategis,” tegasnya.
Dalam konteks ini, Darwin Zahedy mengkritik figur Menteri Keuangan Sri Mulyani yang dinilai kurang responsif terhadap masalah tersebut. “Sri Mulyani sebaiknya mempertimbangkan untuk mundur jika tidak mampu membawa perubahan. Rakyat butuh pemimpin yang peka terhadap kebutuhan mereka,” lanjutnya.
Darwin Zahedy juga mengingatkan bahwa dominasi pemilik modal dalam pengelolaan SDA dapat berakibat fatal bagi kesejahteraan rakyat. Ia berpendapat bahwa sumber daya alam seharusnya dikelola untuk kemakmuran seluruh bangsa, bukan hanya untuk kepentingan segelintir orang. “Kita harus ingat, SDA adalah milik rakyat. Oleh karena itu, pengelolaannya harus dilakukan secara adil dan merata,” katanya.
Ia menekankan perlunya reformasi komprehensif dalam kebijakan pengelolaan SDA serta sistem politik di Indonesia. “Kita harus memastikan bahwa suara rakyat didengar dan diakomodasi dalam setiap kebijakan yang diambil. Jika tidak, kita akan terus terjebak dalam siklus ketidakadilan,” ujarnya.
Darwin Zahedy berharap semakin banyak politisi yang berani bersuara dan memperjuangkan kepentingan rakyat. “Perubahan tidak akan terjadi jika kita terus diam. Sudah saatnya kita bersatu dan berjuang untuk masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.***