Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Singapura Masih Butuh Pasir Laut Alasan Yusril Ikut Nambang, Ferdinand: Artinya Kalian Merusak Lingkungan Indonesia Demi Cuan


Nama akademisi sekaligus politisi, Yusril Ihza Mahendra kini jadi sorotan. Itu karena terkait dengan tambang pasir laut.

Perusahaan Yusril, PT Gajamina Sakti Nusantara masuk dalam 66 daftar perusahaan yang akan melakukan tambang pasir laut. Yusril mengatakan itu dilakukan karena Singapura masih butuh pasir laut.

Kader PDIP Ferdinand Hutahean pun menyoal alasan itu.

“Ohhh begitu, karena Singapore membutuhkan ya,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari unggahannya di X, Kamis (3/10/2024).

Menurutnya, alasan itu berarti para penambang rela lingkungan Indonesia hancur demi negara lain. Juga hanya untuk uang.

“Artinya kalian semua akan merusak lingkungan Indonesia demi Singapore dan demi cuan untuk kalian,” ucapnya.

Perusahaan Yusril itu diketahui baru berdiri Juni 2023 kemarin. Dikutip dari Tempo, ia mengatakan pasir laut dari hasil tambang untuk kebutuhan dalam negeri.

Namun jika kebutuhan dalam negeri audah terpenuhi bisa diekspor. Ia bilang Singapura salah satu negara yang masih butuh pasir laut.

“Singapura salah satu negara yang membutuhkan,” ucap Yusril kepada Tempo, Kamis, 26 September 2024 seperti dikutip dari fajar

Singapura Butuhkan Banyak Pasir Laut untuk Reklamasi

Di sisi lain, Singapura memang merupakan salah satu pasar terbesar untuk pasir laut. Menurut laporan Majalah Tempo “Hitung-hitungan Singapura Membeli Pasir Laut Indonesia,” negara yang sering disebut sebagai kota pulau itu sedang membutuhkan pasir dalam jumlah besar.

Selain digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan, pasir juga diperlukan untuk reklamasi pantai. Negara tersebut pun terus memperluas daratannya dengan slogan yang terkenal, "More Land, More Homes, More Greenery".

Pada 2030, kebutuhan lahan di Singapura diperkirakan meningkat dari 71.400 hektare menjadi 76 ribu hektare. Saat ini, seperti dikutip dari The Straits Times, Singapura tengah bersiap membangun kembali pantai selatannya dengan garis pantai sepanjang 120 kilometer yang membentang dari Terminal Pasir Panjang hingga Terminal Ferry Tanah Merah.

Selain itu, Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong, mengumumkan dalam pidato Hari Nasional pada 18 Agustus 2024 bahwa rumah-rumah baru akan dibangun di kawasan tepi laut Marina East, Nicoll, serta di Long Island, lepas pantai timur. Proyek reklamasi ini akan menciptakan 800 hektare lahan, dua kali lipat dari luas Marina Bay, dan diperkirakan memakan waktu puluhan tahun, mirip dengan proyek reklamasi Marina Bay setelah kemerdekaan Singapura pada 1965.

Oleh karena itu, proyek-proyek jumbo ini membutuhkan pasokan pasir dalam jumlah besar. Perkiraannya, untuk menguruk atau mereklamasi lahan 1 kilometer persegi, diperlukan 37,5 juta meter kubik pasir atau sama dengan mengisi tiga setengah bangunan Istana Negara.***

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved