Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Rp 11 Triliun Untuk Tol Bawah Laut IKN: Worth It atau Tidak?

Kajian mengenai tol bawah laut atau immersed tunnel saat ini telah menjadi topik hangat untuk diperbincangkan di Indonesia.

Sebuah wacana menggema terkait pembangunan jalan tol melalui system terowongan bawah laut yang disebut-sebut bakal dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Isu pembangunan tol bawah laut di IKN ini disamaikan oleh Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan IKN Danis Hidayat Sumadilaga.

Menurut Danis, pembangunan jalan tol melalui sistem terowongan bawah laut ini ditargetkan terlaksana pada tahun 2025.

"Saat ini sedang diikaji masih desain, belum dibangun. Selain itu, masih dilakukan feasibility study (FS) atau studi kelayakan," kata Danis Hidayat Sumadilaga di Jakarta pada Minggu (29/09/2024) lalu.

Danis menuturkan, dari sisi detail engineering design (DED), tol bawah laut di IKN ini masuk ke dalam segmen 4A-4B.

Sementara itu, DED sedang disiapkan oleh Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR.

Lantas, berapa biaya yang dibutuhkan untuk membangun tol bawah laut ini?

Direktur Pembangunan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Wida Nurfaida pernah menyampaikannya dalam acara Indonesia-Korea Technical Exchange Seminar 2024 di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta pada awal Agustus 2024 lalu.

Dalam acara tersebut, Wida menuturkan bahwa pembangunan proyek ini diperkirakan akan membutuhkan biaya hingga Rp 11 triliun.

Menurut rencana besarnya, Wida menyebut proyek pembangunan immersed tunnel yang berada di Tol IKN Segmen 4A ini akan dijalankan lewat kerja sama dengan Pemerintah Korea Selatan.

"Untuk biaya tadi yang kami sampaikan perkiraan biaya untuk penyelesaian immersed tunnel kurang lebih sekitar Rp 11 triliun atau senilai US$ 682 juta," kata Wida, dikutip dalam tayangan Youtube di kanal Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR.

Selanjutnya, darimana biaya tersebut berasal?

Danis pun membuka opsi bisa melalui kerja sama pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau dari anggaran APBN.

"Tergantung proses pembiayaannya ya, bisa saja nanti itu merupakan kerja sama pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Atau bisa saja nanti dari Anggaran APBN dan apabila proyek tersebut menggunakan APBN, maka harus ditempuh tahapan lelang," jelas Danis seperti dikutip dari suara

Pertama di RI, IKN Bakal Punya Tol Bawah Laut Senilai Rp11 T 

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bakal memiliki tol dengan terowongan bawah laut (immersed tunnel).

Direktur Pembangunan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Wida Nurfaida menyebut anggaran yang dibutuhkan untuk membangun tol bawah laut ini mencapai Rp11,04 triliun.

Tol bawah laut ini akan menjadi yang pertama di Indonesia. Rencananya, proyek ini digarap melalui kerja sama dengan Korea Selatan.

"Perkiraan biaya untuk penyelesaian immersed tunnel kurang lebih sekitar Rp11 triliun atau senilai US$682 juta," kata Wida di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (7/8) dikutip Detikfinance.

Menurutnya, pembangunan tol bawah laut ini masuk dalam rancangan pembangunan Jalan Tol IKN segmen 4A dan 4B, yang berada di area timur.

"Keseluruhan (jalan tol) sudah dalam proses pekerjaan, kecuali segmen 4A dan 4B, di mana di sini terdapat rencana pembangunan immersed tunnel juga yang rencananya akan dikerjasamakan dengan pemerintah Korea," imbuhnya.

Wida menjelaskan pihaknya baru melakukan pekerjaan pembangunan jalan untuk zona 1, dari total 9 zona yang ada di IKN.

Zona 1 ini mencakup Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dengan target total pembangunan jalan sepanjang 226 kilometer (km). Jalan ini terdiri atas arteri primer, jaringan jalan arteri, kolektor, dan lokal.

Dari total 226 km itu, PUPR telah merampungkan pembangunan jalan sepanjang 83,09 km di KIP.

Menurut Wida, untuk menyelesaikannya 143,78 km sisanya dibutuhkan biaya Rp39,68 triliun, dengan asumsi rata-rata biaya untuk pembangunan jalan di IKN mencapai Rp 158,25 miliar per km.

"Untuk memenuhi kebutuhan penanganan sisa sepanjang 143,78 km, kurang lebih kita masih membutuhkan anggaran sekitar Rp39 triliun," ujarnya.

Pada 2022, Juru Bicara Kementerian PUPR Endra Atmawidjaja sempat mengatakan butuh anggaran besar untuk membangun tol bawah laut. Perkiraan biayanya mencapai Rp4 triliun per km.

"Lagi feasibility study, kan itu mahal. Satu km-nya Rp3 triliun - Rp4 triliun. Ya betul yang immersed tunnel, mahal itu," katanya kepada wartawan di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, Senin (8/8/2022).

Tol bawah laut ini bakal menghubungkan Balikpapan dengan pusat IKN Nusantara. Endra menyebut panjang terowongan mencapai 1,5 km dan keseluruhannya di bawah laut. Sementara panjang tol secara keseluruhan adalah 47 km.

Adapun detail lokasi pembangunannya yaitu dari km 13 menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN melewati Jembatan Pulau Balang. "Dari km 13 menuju KIPP lewat jembatan Pulau Balang," tambahnya.

Proyek ini diperkirakan akan mulai dibangun pada tahun 2025 mendatang di masa kepemimpinan presiden terpilih Prabowo Subianto. Saat ini proyek tersebut masih dalam tahap feasibility study atau studi kelayakan.***

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved