Retreat Kabinet Merah Putih di Akademi Militer Magelang Resmi Berakhir
Magelang, 27 Oktober 2024 – Retreat Kabinet Merah Putih yang berlangsung di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, resmi berakhir pada Minggu pagi. Acara yang digagas langsung oleh Presiden Prabowo Subianto ini bertujuan untuk menyelaraskan visi dan misi seluruh anggota kabinet serta memperkuat kekompakan tim demi mewujudkan keberhasilan pemerintahan yang efektif dan berdampak.
Pengamat politik Rocky Gerung menyampaikan pandangannya terkait retreat kabinet ini sebagai langkah positif yang dapat mempererat koordinasi dalam pemerintahan. Namun, ia juga menantang Presiden Prabowo untuk segera menunjukkan hasil konkret sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut.
Dua Isu Utama yang Jadi Sorotan
Rocky Gerung menyoroti dua isu utama yang, menurutnya, perlu segera ditindaklanjuti untuk menjaga legitimasi pemerintahan baru ini. Kedua isu tersebut adalah kontroversi akun media sosial Fufufafa yang menjadi sorotan publik dan kasus dugaan penyalahgunaan wewenang oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), Yandri Susanto.
Dalam kasus Fufufafa, Rocky menekankan bahwa masyarakat masih menunggu kejelasan tentang kepemilikan akun tersebut yang dikaitkan dengan Gibran Rakabuming. Dugaan keterlibatan Gibran ini telah memicu diskusi luas, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga menarik perhatian media internasional. Majalah seperti The New York Times bahkan turut mengangkat isu ini dalam pembahasan mengenai dinasti politik di Indonesia.
Menurut Rocky, perhatian internasional ini menuntut respons tegas dari pemerintahan Prabowo guna menjaga kredibilitas di mata publik. “Ketika pemerintah berupaya menegakkan disiplin di Magelang, publik juga meminta transparansi dalam menangani kasus Fufufafa,” ungkap Rocky dalam kanal YouTube pribadinya.
Penyalahgunaan Wewenang Menteri Yandri
Selain isu Fufufafa, Rocky Gerung turut menyoroti dugaan pelanggaran etika jabatan oleh Menteri PDTT, Yandri Susanto. Menteri tersebut dinilai melanggar prinsip dasar etika jabatan karena menggunakan kop surat dan stempel resmi kementerian untuk mengundang orang ke acara pribadinya.
Rocky mengkritik tindakan ini sebagai bentuk penyalahgunaan wewenang yang mencerminkan praktik “mumpungisme” dalam pemerintahan. Ia menegaskan, masyarakat berharap bahwa setiap pejabat bekerja dengan penuh disiplin dan integritas, tanpa ada penyalahgunaan kekuasaan hanya karena menduduki jabatan penting.
“Harapan masyarakat adalah bahwa setiap pejabat bekerja dengan penuh disiplin dan integritas. Tidak boleh ada penyalahgunaan kekuasaan hanya karena menduduki posisi penting,” ujarnya.
Tuntutan untuk Pemerintahan yang Transparan dan Berintegritas
Rocky Gerung berharap, retreat kabinet di Magelang dapat menjadi titik awal bagi pemerintahan Prabowo untuk menunjukkan komitmen dalam hal disiplin, transparansi, dan etika politik. Ia menegaskan bahwa rakyat menunggu langkah tegas pemerintahan dalam menangani isu-isu krusial seperti kasus Fufufafa dan penyalahgunaan jabatan oleh Menteri Yandri.
Sebagai penutup, Rocky mengajak pemerintahan Prabowo untuk memanfaatkan momentum ini sebagai landasan dalam membangun pemerintahan yang berintegritas dan profesional.***