Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Punya Buzzer Wapres, Guru Besar UMS: Citra Gibran 'Lebih Hebat' dari Presiden Prabowo!

Citra Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka (Gibran) lebih hebat dari Presiden Prabowo Subianto karena putra sulung Joko Widodo (Jokowi) memiliki buzzer dan kerja sama dengan media massa.

“Baru kejadian ada buzzer khusus Wakil Presiden. Lama-lama pencitraan Wapres bisa lebih hebat dari Presiden Prabowo,” kata Guru Besar UMS Prof Aidul Fitriciada di akun X (Twitter), Rabu (23/10/2024).

Kata Aidul, di Era Jokowi, mantan Wali Kota Solo mengerahkan buzzer untuk meningkatkan citranya termasuk bekerjasama dengan media massa.

“Zaman Jokowi buzzer hanya bekerja untuk Presiden. Wapres Yai Makruf dihilangkan dari publik. Sementara Wapres yang menonjol seperti Jusuf Kalla (JK), buru-buru dibunuh karakternya,” ungkapnya.

Diketahui, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka mengunjungi area konstruksi CP 201 fase 2A MRT Jakarta, yaitu Stasiun Monas dan Thamrin.

Kunjungan dilakukan sehari setelah pelantikannya menjadi Wakil Presiden ke-14 Republik Indonesia.

Dalam kunjungan kerjanya, Gibran didampingi oleh Menteri Perhubungan RI Dudy Purwagandhi dan Pj. Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi.

Kedatangan wakil presiden dan rombongan diterima langsung oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat dan Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Weni Maulina di area konstruksi Stasiun Monas pada Senin (21-10-2024).

Wakil Presiden Gibran tiba sekitar pukul 16.00 WIB dan langsung menuju Pusat Informasi MRT Jakarta yang berada di area Taman Monas.

Di sini, ia mendengarkan penjelasan singkat dari Direktur Utama Tuhiyat tentang profil Stasiun Monas.

Selanjutnya, ia dan rombongan berjalan menuju area konstruksi dan melihat langsung suasana pekerjaan pembangunan dari titik sekitar 18 meter di bawah permukaan tanah.

Tak lama, ia dan rombongan berjalan menyusuri terowongan menuju Stasiun Thamrin.

“Tadi Pak Wakil Presiden Gibran terkesan dengan progres pembangunan Stasiun Monas dan Thamrin. Beliau juga sempat menanyakan sejumlah seperti target penyelesaian stasiun, pembangunan terowongan, dan kendala yang dihadapi sejauh ini,” ungkap Tuhiyat saat ditemui usai kunjungan.

“Beliau memberikan apresiasi terhadap hasil pekerjaan dan berharap agar diselesaikan tepat waktu. Atas nama MRT Jakarta, saya berterima kasih atas dukungan penuh Pemerintah Pusat dan Pemerintah DKI Jakarta terhadap MRT Jakarta selama ini sebagai salah satu proyek strategis nasional hingga MRT Jakarta berhasil menjadi operator kelas dunia setelah lima tahun beroperasi melayani masyarakat,” pungkasnya.

Per 25 September 2024, perkembangan pembangunan CP201 telah mencapai sekitar 81,73 persen, melampaui target 79,04 persen.

Kedua terowongan yang menghubungkan Stasiun Bundaran HI dan Stasiun Harmoni pun telah selesai dibangun.

Rencananya, target operasional hingga segmen Stasiun Monas akan dilakukan pada Desember 2027 seperti dikutip dari suaranasional

Gibran Lebih Dilirik Media di Hari Pertama Kerja, Said Didu: Arahan Solo untuk Tampil Lebih Menonjol dari Presiden

Pada hari pertama pemerintahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pada Senin (21/10/2024), suasana politik Indonesia langsung dipenuhi dengan berbagai agenda besar, termasuk pelantikan menteri-menteri Kabinet Merah Putih.

Namun, meskipun pelantikan tersebut merupakan peristiwa besar, perhatian media justru banyak terfokus pada aktivitas Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka.

Putra sulung dari Presiden Joko Widodo ini memiliki sejumlah agenda kenegaraan yang padat pada hari pertama kerjanya.

Gibran memulai hari dengan menerima kunjungan resmi dari Perdana Menteri Korea Selatan, Han Duck-soo.

Tak lama setelah itu, ia menyambut Wakil Presiden China, Han Zheng, dalam sebuah jamuan makan siang di Istana Wakil Presiden yang terletak di Gambir, Jakarta Pusat.

Kegiatan Gibran dilanjutkan dengan peninjauan langsung terhadap proyek pembangunan MRT Fase 2 Lintang Selatan-Utara, yang melibatkan pembangunan infrastruktur penting di Jakarta, khususnya jalur MRT dari Bundaran HI hingga Kota.

Kegiatan-kegiatan tersebut mendapat sorotan media yang masif, baik dari media nasional maupun internasional.

Gibran tampaknya menjadi pusat perhatian pada hari yang sama, bahkan disebut-sebut 'mencuri sorotan' dari pelantikan para menteri yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Beberapa pengamat politik menilai bahwa pemberitaan tentang Gibran terkesan berlebihan dan lebih mendominasi dibandingkan dengan pemberitaan pelantikan kabinet yang diadakan pada waktu yang sama.

Said Didu, mantan Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai bahwa pemberitaan yang berfokus pada kegiatan Gibran dalam hari pertama kerja pemerintahan Prabowo sangat masif dan terkesan lebih signifikan daripada pemberitaan pelantikan kabinet.

Melalui akun Twitternya @msaid_didu, Said Didu mengungkapkan rasa herannya terhadap media yang lebih fokus meliput Gibran, yang ia sebut dengan julukan 'Fufufafa'.

"Hari kerja pertama, fufufafa langsung nyalib Presiden," cuit Said Didu pada Selasa (22/10/2024).

"Fakta, hari kerja pertama pemerintahan Prabowo, Fufufafa langsung unjuk gigi seakan melebihi Presiden yang 'hanya' ada di Istana menata Kabinet, sementara Fufufafa langsung menerima PM Korea Selatan, menerima Wapres China, mengunjungi pembangunan MRT," ungkapnya, menunjukkan kontras antara aktivitas Presiden dan Wakil Presiden yang begitu signifikan dalam pemberitaan.

Menurut Said Didu, meskipun acara pelantikan menteri-menteri adalah langkah penting dalam struktur pemerintahan, media justru lebih tertarik pada aktivitas Gibran, yang dinilai memiliki 'bobot berita' lebih besar.

Pernyataan Said Didu ini juga menyentuh soal keberadaan tim media yang mendampingi kedua tokoh tersebut.

Ia menilai bahwa tim media Gibran tampaknya lebih sigap dan terorganisir dalam memanfaatkan momentum untuk menarik perhatian media.

"Ini terlihat bahwa semua media utama meliput kegiatan Fufufafa tsb. Tim Media Fufufafa sepertinya lebih sigap dibandingkan Tim Media Presiden," tulisnya.

Dalam postingan tersebut, Said Didu pun menuliskan analisisnya.

Said Didu menilai Gibran sudah melaksanakan arahan dari 'Solo' untuk tampil lebih menonjol dibanding Presiden.

Sosok 'Solo' yang dimaksud Said Didu diduga adalah Jokowi.

"Fufufa sepertinya sudah melaksanakan arahan atau mungkin kesepakatan Solo untuk tampil lebih menonjol dari Presiden," tulis Said Didu.

"Sepertinya tim pencitraan Jokowi sudah beralih tugas utk melakukan pencitraan Fufufafa," tambahnya.

Tim media, influencer, dan buzzer yang selama ini bekerja untuk mendukung citra Jokowi, dinilainya mulai beralih fokus untuk mendukung pencitraan Fufufafa.

Hal ini tidak lepas dari dugaan bahwa mereka masih memiliki hubungan dengan oligarki yang mendukung pemerintahan sebelumnya.

Selanjutnya, banyak Menteri, Wakil Menteri, dan pejabat setingkat Menteri yang saat ini menjabat merupakan loyalis dari Jokowi.

Mereka diniali Said Didu telah menyiapkan 'karpet merah' bagi Fufufafa untuk menunjukkan pencapaiannya dan mendapatkan sorotan positif dari publik dan media.

"Tim Media, influencer, dan buzzer yg selama ini dibiayai oleh Oligarki pendukung Jokowi sudah bekerja untuk pencitraan Fufufafa. Menteri, Wakil Menteri, Pejabat setingkat Menteri yg saat ini sebagian besar adalah loyalis Jokowi sudah menyiapkan karpet merah buat unjuk 'prestasi' Fufufafa." ungkap Said Didu.

"Jangan heran jika beberapa hari lagi akan muncul hasil survey kepuasan terhadap kerja Fufufafa. Kesimpulan, Fufufafa - bukanlah ban serep dan langsung menyalib Presiden dihari kerja pertama," jelasnya.***

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved