Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis: Pertimbangan Peralihan dari Susu Kemasan ke Susu Cair
Setelah menjalani uji coba selama beberapa bulan, program makan bergizi gratis yang diinisiasi oleh pemerintah kini tengah dalam tahap evaluasi, terutama berkaitan dengan salah satu komponen penting dalam menu, yaitu susu kemasan.
Pertimbangan untuk mengganti susu kemasan dengan susu cair mencuat sebagai topik diskusi, mengingat tingginya biaya yang terkait. Presiden Prabowo Subianto mempertimbangkan penggunaan susu cair sebagai alternatif yang lebih ekonomis. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan, "Susu merupakan komponen dengan biaya tertinggi dalam menu makan bergizi ini. Oleh karena itu, kami tengah mencari solusi alternatif yang lebih terjangkau, mungkin dengan beralih ke susu cair."
Prasetyo menambahkan bahwa setiap komponen menu akan terus dievaluasi secara mendetail sebelum pelaksanaan penuh program makan bergizi gratis ini pada Januari 2025. Perubahan ini diharapkan dapat memastikan efisiensi anggaran tanpa mengurangi kualitas gizi yang disediakan bagi masyarakat.
Lebih lanjut, Prabowo telah menyiapkan 85 kantor satuan layanan yang akan berfungsi sebagai pusat distribusi untuk program makan bergizi ini, dengan peluncuran perdana direncanakan dimulai tahun depan. "Ya, ada 85 satuan pelayanan yang tersebar di seluruh provinsi dan diharapkan dapat menjadi model percontohan nasional," ungkap Prasetyo.
Kantor layanan ini diharapkan dapat menjangkau wilayah-wilayah terpencil, termasuk daerah pesisir dan pulau-pulau terluar, bahkan hingga wilayah Papua. Prasetyo menegaskan bahwa pemerintah, melalui Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai pelaksana program, akan menerapkan metode khusus untuk memastikan jangkauan program ini merata di seluruh pelosok Indonesia.
"Kami menyadari bahwa sistem yang diterapkan mungkin belum sepenuhnya sempurna. Namun, ini merupakan langkah awal yang penting untuk memulai program makan bergizi gratis di negara kita," tambah Prasetyo.
Langkah ini mendapatkan dukungan penuh dari Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana. Prabowo telah memberikan instruksi khusus kepada Dadan untuk segera mempercepat pembentukan satuan pelayanan di daerah, dengan target distribusi sebanyak 3.000 porsi per hari. "Presiden meminta agar program ini dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," ujar Dadan Hindayana.
Melalui penyesuaian ini, pemerintah berharap program makan bergizi gratis dapat membantu meningkatkan kualitas gizi masyarakat dan direalisasikan secara lebih efisien serta merata di seluruh wilayah Indonesia.***