Syahganda Nainggolan Dukung Prabowo dalam Perang Melawan Korupsi, Pertanyakan Pemilihan Pimpinan KPK oleh Jokowi
Syahganda Nainggolan, seorang pengamat politik, menekankan dukungannya terhadap Prabowo Subianto dalam memerangi korupsi.
Namun, ia mempertanyakan langkah Presiden Jokowi dalam pemilihan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurut Syahganda, semangat Prabowo untuk memberantas korupsi seharusnya didukung oleh seluruh elemen bangsa, termasuk dalam hal pemilihan pemimpin KPK yang strategis.
Dikutip dari YouTube Bambang Widjojanto, Syahganda menjelaskan, “Jika Presiden Prabowo benar-benar berkomitmen untuk memerangi korupsi, harusnya KPK dipimpin oleh orang-orang yang memiliki integritas tinggi dan independensi.”
“Bukan oleh mereka yang dipilih dalam konteks politik yang dipengaruhi oleh kekuasaan,” tegasnya.
Pernyataan ini muncul di tengah sorotan terhadap lembaga antikorupsi yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami berbagai polemik, terutama mengenai independensinya dalam menjalankan tugasnya.
Syahganda menambahkan bahwa dukungan Prabowo terhadap pemberantasan korupsi menjadi tantangan bagi pemerintah untuk menunjukkan keseriusannya dalam mengatasi masalah yang merugikan keuangan negara.
“Jokowi seharusnya memberikan kesempatan kepada KPK untuk dipimpin oleh sosok yang kredibel dan tidak terikat pada kepentingan politik,” kata Syahganda.
“Ini penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap lembaga antikorupsi,” imbuhnya.
Banyak kalangan menilai bahwa pemilihan pimpinan KPK yang didukung oleh kekuasaan politik dapat mengurangi efektivitas lembaga tersebut dalam menjalankan tugasnya.
Syahganda berharap bahwa dengan dukungan Prabowo, akan ada perubahan yang signifikan dalam cara pemerintah memandang dan mendukung KPK.
Ia juga menegaskan bahwa independensi KPK adalah kunci dalam pemberantasan korupsi.
Menurutnya, jika pimpinan KPK dipilih oleh Jokowi, ada potensi adanya kepentingan politik yang bisa mengganggu kinerja KPK dalam mengusut kasus korupsi yang melibatkan pihak-pihak tertentu.
“Pimpinan KPK itu harus independen, tidak boleh ada intervensi politik. Kalau dipilih Jokowi, bagaimana kita bisa yakin KPK tetap bebas dari tekanan politik? Apalagi kita tahu korupsi banyak terjadi di lingkaran kekuasaan,” tambah Syahganda.
Terlepas dari kritiknya terhadap pemilihan pimpinan KPK, Syahganda mengaku tetap mendukung Presiden Prabowo Subianto dalam upayanya memberantas korupsi.
Menurutnya, Indonesia butuh pemimpin yang tegas dalam menghadapi korupsi dan siap mengambil langkah radikal untuk membenahi sistem yang ada.***