Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan empat kementerian untuk mengeksplorasi berbagai opsi dan strategi guna menyelamatkan para pekerja PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), yang terancam pemutusan hubungan kerja (PHK) setelah perusahaan dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Semarang.
Keempat kementerian yang terlibat adalah Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Kementerian Tenaga Kerja.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyatakan bahwa hasil kajian akan segera diumumkan setelah keempat kementerian merumuskan langkah penyelamatan.
“Opsi dan skema penyelamatan ini akan disampaikan secepatnya. Kami fokus pada upaya untuk melindungi penghidupan karyawan,” ungkapnya dalam keterangan resmi pada Jumat (25/10/2024).
Menurut Agus, prioritas pemerintah saat ini adalah menjaga agar operasional perusahaan tetap berjalan dan pekerja terhindar dari PHK.
“Langkah-langkah konkret akan diambil untuk memastikan kelangsungan perusahaan dan kesejahteraan para pekerja,” tegasnya.
Pada Rabu (23/10), PN Semarang memutuskan pailit Sritex setelah mengabulkan permohonan dari salah satu kreditor.
Permohonan tersebut diajukan oleh PT Indo Bharat Rayon, yang meminta pembatalan perjanjian perdamaian terkait penundaan kewajiban pembayaran utang pada 2022.
Juru Bicara Pengadilan Niaga Kota Semarang, Haruno Patriadi, menyatakan, “Kami mengabulkan permohonan ini dan membatalkan rencana perdamaian PKPU dari Januari 2022.”
Menanggapi putusan tersebut, Sritex telah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA). Haryo Ngadiyono, GM HRD Sritex Group, memastikan bahwa operasional perusahaan masih berlangsung meskipun ada putusan pailit.
“Kami telah mengajukan kasasi ke MA dan hingga saat ini semua karyawan tetap bekerja,” jelas Haryo di Menara Wijaya Setda Sukoharjo, Jumat (25/10), seperti yang dilansir Detik Jateng.
Dalam permohonan kasasi, Sritex menegaskan bahwa tidak akan ada PHK massal selama masih ada upaya hukum yang bisa dilakukan.
“Kami bukan pihak yang mempailitkan. Sritex masih beroperasi, dan langkah hukum untuk menyelesaikan masalah ini sedang diupayakan,” tutup Haryo seperti dikutip dari tv one
Perusahaan yang pernah menjadi kebanggaan bangsa ini resmi dinyatakan pailit oleh pengadilan.
Pailitnya Sritex menyisakan pertanyaan besar tentang penyebab kejatuhannya, serta dampaknya bagi perekonomian regional dan nasional.
Kemarin, Kamis (23/10/2024) Pengadilan Niaga Semarang telah resmi menyatakan emiten dengan kode saham SRIL ini pailit.
Keputusan ini diambil setelah adanya permohonan dari salah satu kreditur yang merasa tidak terpenuhi kewajibannya.
Pailitnya perusahaan tekstil raksasa ini tentu menjadi pukulan besar bagi industri tekstil nasional, serta ribuan karyawan yang menggantungkan hidupnya pada Sritex.
Dalam putusan tersebut, Sritex, PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya telah lalai dalam memenuhi kewajiban pembayarannya kepada PT Indo Bharat Rayon, selaku pemohon, berdasarkan Putusan Homologasi tanggal 25 Januari 2022.
"Menyatakan PT Sri Rejeki Isman Tbk, PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya pailit dengan segala akibat hukumnya," mengutip petitum melalui SIPP PN Semarang, Kamis (24/10/2024).
Selain itu, pengadilan juga menyatakan batal Putusan Pengadilan Niaga Semarang Nomor No. 12/ Pdt.Sus-PKPU/2021.PN.Niaga.Smg Tanggal 25 Januari 2022 mengenai Pengesahan Rencana Perdamaian (Homologasi).
Sritex telah lama berkutat dengan masalah keuangan. Pada September 2023, ekuitas perusahaan tercatat negatif, menandakan defisit modal dan kondisi perusahaan yang kritis.
Utang Sritex mencapai US$1,54 miliar (Rp24,3 triliun), jauh melebihi asetnya yang hanya US$653,51 juta (Rp10,33 triliun).
Penurunan drastis kinerja Sritex dipicu oleh beberapa faktor, termasuk pandemi Covid-19 yang menghantam industri tekstil global.
Persaingan ketat di pasar internasional dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga memperparah kondisi keuangan perusahaan.
Yang menarik dalam kontestasi Pemilu 2024 lalu, para direski dan karyawan Sritex kompak mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
Kala itu Gibran didampingi istri Selvi Ananda mengunjungi pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex di Sukoharjo.
Direksi dan ribuan karyawan antusias menyambut Gibran sejak di gerbang masuk.
Dalam kesempatan itu, Presiden Komisaris PT Sritex Iwan Setiawan Lukminto memaparkan perjalanan PT Sritex hingga saat ini serta kontribusi untuk masyarakat dan pemerintah.
Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih karena Gibran sudah bersedia datang ke pabrik PT Sritex.
“Semoga membawa berkah. Kami menaruh harapan besar kepada Mas Gibran untuk dapat memberikan pencerahan bagi kepentingan kemajuan industri tekstil nasional,” kata Iwan pada medio Januari 2024 lalu.
Iwan kemudian mengajak Gibran menemui karyawan pabrik yang sudah berkumpul di luar ruangan.
Di sini lebih spesial, karyawan PT Sritex yang berkumpul lebih banyak lagi.
Panggung dengan backdrop kartun Prabowo-Gibran dan tulisan menang sekali putaran memenuhi seluruh ruangan.***