Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, dalam sebuah video terbaru di YouTube, mengangkat isu kontroversial yang kembali mencuat terkait keaslian ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia menyampaikan, kelompok yang dikenal sebagai Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) telah mengirimkan surat terbuka kepada Presiden terpilih, Prabowo Subianto, dengan harapan agar dilakukan investigasi menyeluruh terkait isu tersebut.
“Yang dipermasalahkan di sini bukan ijazah palsu, tapi keaslian ijazah asli Presiden Jokowi,” ujar Refly melalui kanal YouTube-nya
Ia menjelaskan bahwa isu ini sebelumnya telah melalui proses persidangan di Pengadilan Negeri Surakarta selama enam bulan, namun hasilnya tidak memberikan bukti yang memadai terkait keaslian ijazah dari SD hingga S1 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada milik Jokowi.
Refly menambahkan bahwa surat terbuka tersebut meminta Prabowo untuk mengambil langkah konkret, termasuk menugaskan Kepala Kepolisian Republik Indonesia yang profesional untuk menyelidiki kasus ini.
“Mereka juga meminta Prabowo untuk memastikan transparansi dalam pengungkapan kasus ini, karena sebagai negara hukum, kejelasan informasi publik harus diutamakan,” ujar Refly Harun.
Menurut surat tersebut, Prabowo diminta membentuk tim investigasi untuk memastikan keaslian ijazah Presiden Jokowi.
“Kalau memang ada permasalahan dengan ijazahnya, langkah selanjutnya harus diambil, apakah itu mengoreksi status kepresidenannya atau mempertimbangkan hak-hak yang akan diterima pasca jabatannya,” lanjut Refly, merujuk pada hak-hak presiden yang telah selesai menjabat, seperti rumah dan fasilitas lainnya yang bernilai miliaran rupiah.
Refly juga memberikan pandangannya bahwa masalah ini seharusnya lebih diselesaikan di ranah politik ketimbang hukum. “Seharusnya cukup di level politik, misalnya lewat hak angket DPR. DPR bisa membentuk panitia angket yang menyelidiki secara terbuka dan transparan,” katanya.
Baca Juga:Presiden Prabowo Resmi Lantik 53 Menteri Kabinet Merah Putih
Selain itu, Refly menyarankan agar Prabowo berani mengambil tindakan nyata terkait persoalan ini, meskipun hal ini bisa menjadi tantangan mengingat anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, telah menjadi Wakil Presiden terpilih.
“Jadi, ide konkret yang bisa dilakukan adalah membentuk tim investigasi, dan ketuanya adalah Wakil Presiden,” ujar Refly.
Refly berharap agar masalah ini segera menemukan titik terang dan dapat diungkap dengan sejelas-jelasnya kepada publik.
“Ini adalah aspirasi publik yang menarik perhatian banyak orang, dan saya pikir Prabowo perlu meresponsnya dengan langkah yang tegas dan transparan,” tutupnya. (*)