Beberapa Menteri Jokowi Fokus Menyelamatkan Fufufafa dan Mendorong Gibran Menjadi Presiden
Beberapa menteri yang tergabung dalam Kabinet Merah Putih, yang merupakan orang-orang pilihan Presiden Jokowi, dilaporkan hanya fokus pada upaya menyelamatkan Fufufafa dari kemungkinan pemakzulan.
Mereka juga berambisi menjadikan Gibran Rakabuming Raka (Gibran) sebagai Presiden Indonesia untuk menggantikan Prabowo.
“Menteri geng Jokowi di Kabinet Merah Putih menyelamatkan Fufufafa dan menjadikan Gibran menjadi Presiden menggantikan Prabowo,” ungkap politikus PDIP Beathor Suryadi kepada redaksi SuaraNasional pada Selasa (29/10/2024).
Menurut Beathor, geng Jokowi dalam kabinet tersebut dipimpin oleh Pratikno dan Qodari. Kedua individu ini dinilai lebih loyal kepada Jokowi dibandingkan Prabowo.
“Pratikno dan Qodari menjadi konsultan politik Gibran untuk pencitraan agar popularitas dan elektabilitasnya meningkat,” tambah Beathor.
Lebih lanjut, Beathor mengungkap bahwa Fufufafa juga memiliki buzzer yang bertugas untuk menggiring opini publik serta menyerang kritik yang ditujukan kepada Gibran di media sosial.
“Pola yang dilakukan Fufufafa adalah menandai orang yang mengkritik di akun medsosnya Gibran, sehingga mereka diserang oleh para pendukung putra sulung Jokowi,” ungkap Beathor.
Menurut Beathor, Fufufafa memiliki karakter yang sama dengan Jokowi, yaitu ambisi untuk menjadi presiden.
“Blusukan bagi-bagi susu kepada para siswa merupakan bagian dari strategi Gibran untuk meningkatkan citra dirinya,” jelasnya.
Terkait isu ini, publik dihebohkan dengan beredarnya informasi mengenai dugaan koordinasi buzzer yang diminta untuk menyebar isu lain guna menutupi polemik seputar Fufufafa, yang diyakini milik Gibran Rakabuming Raka.
Komika Ernest Prakasa secara terang-terangan mengunggah ulang cuitan dari akun X @neohistoria_id.
Akun tersebut membahas koordinasi buzzer yang seolah bertujuan mengalihkan perhatian publik dari polemik akun Fufufafa.
Namun, Ernest tidak memberikan komentar apapun, seperti biasanya.
Dalam cuitan yang diunggah pada Senin (16/9/2024), admin akun Neo Historia Indonesia mengaku menjadi salah satu anggota grup khusus buzzer di Telegram.
Sang admin mengaku bahwa mereka mendapatkan arahan untuk menyebarkan isu baru terkait para pejabat.
“Ada briefing baru di grup Telegram koordinasi buzzer. Mereka mau menyebarkan isu bahwa pejabat-pejabat lain juga punya second account yang anonim seperti Fufufafa,” tulis @neohistoria_id.
Sang admin juga membongkar bagaimana dirinya bisa masuk ke dalam grup buzzer tersebut.
“Kok bisa tahu? Makanya kemarin pas nawarin kami jadi buzzer, jangan langsung ngasih link grup Telegram-nya,” ejek sang admin.
Cuitan dari akun Neo Historia Indonesia semakin membuat publik yakin bahwa akun Fufufafa merupakan milik anak sulung Presiden Joko Widodo.
“Semakin mereka berusaha menutupi itu, semakin valid bahwa itu benar adanya,” ujar seorang warganet.
“Koordinator buzzer ketar-ketir ada penyusup di grup Tele,” imbuh warganet lainnya.
“Berarti bener ya, emang akunnya dia wkwk,” yakin warganet lainnya.
Terkait hal ini, Gibran pernah membantah bahwa akun Fufufafa bukan miliknya.
“Ya tanya yang punya akun,” ucap kakak Kaesang Pangarep itu kepada awak media pekan lalu.(*)