Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Maklumat Yogyakarta: 'Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Ilegal'

Sah! Ini Foto Resmi Kenegaraan Presiden Prabowo-Wapres Gibran

 Beberapa tokoh senior mengeluarkan maklumat menyikapi pelantikan presiden dan wakil presiden yang sudah dilakukan pada 20 Oktober 2024 lalu. Pernyataan yang dikemas dalam Maklumat Jogjakarta tersebut menjelaskan bahwa pelantikan tersebut ilegal. 

Dalam rilis yang diterima FNN disebutkan bahwa:

Indonesia adalah negara hukum, sesuai Psl.1 ayat (3) UUD 45 (sebelum diamandemen ) bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum. Seluruh aspek dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara di Indonesia diatur dalam (berdasarkan) hukum. Menegaskannya seluruh hukum yang berlaku di Indonesia merupakan suatu sistem.

Kedaulatan rakyat, sesuai Pasal 1 ayat 2 UUD 1945 (sebelum amandemen) berbunyi, “Kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)”.

Pasal ini menempatkan MPR sebagai lembaga tertinggi negara dan penjelmaan dari kedaulatan rakyat Indonesia. MPR mempunyai beberapa wewenang dan wewenang, di antaranya: 

- Memilih dan mengangkat presiden dan wakil presiden 

- Memberhentikan presiden sebelum habis masa jabatannya 

- Menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 

- Mengubah dan menetapkan undang-undang dasar 

Pasal 1 ayat 2 UUD 1945 (setelah diamandemen) dengan alasan untuk menyesuaikan dengan perkembangan kehidupan masyarakat yang dinamis.

Pelaksanaan kedaulatan rakyat di Indonesia dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang Dasar.

MPR sebagai lembaga tinggi negara tampak jelas kedaulatan rakyat yang terkandung dalam Psl. 1 ayat (2) dalam ketatanegaraan Indonesia tentang MPR (setelah diamandemen) telah dihapus.

UUD 45 (setelah amandemen) dalam Psl. 3 ayat (2) : MPR melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden yang telah dijadikan norma, aturan serta ketentuan hukum. MPR tidak bisa melakukan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden sesuai Pasal tersebut.

Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden tanggal 20 Oktober 2024, MPR hanya mengikuti berdasarkan :

- Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 360 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.

- Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 504 Tahun 2024 tentang Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Dalam Pemilihan Umum Tahun 2024.

MPR sama sekali tidak mengeluarkan ketetapan pengesahan dan melantik Presiden dan Wakil Presiden sesuai UUD setelah diamandemen Psl. 3 ayat (2), fungsi Pimpinan MPR hanya mengantarkan prosesi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden masa pengabdian 2024-2029.

Atas kejadian tersebut maka sesuai Testimoni Maklumat Yogyakarta Tanggal 13 Oktober 2024, meminta negara segera kembali ke UUD 45 asli

Yogyakarta, 25 Oktober 2024

Kami yang menandatangani:

- Jenderal TNI (Purn.) Tyasno Sudarto

- Prof.DR. Rochmat Wahab M.Pd., MA

- Prof.DR. Soffian Effendi, BA(Hons.), MA, MPIA, Ph.D. 

- Prof.DR. Kaelan, MS. PDF. (*)

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved