Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil 14 kader Nahdlatul Ulama (NU) untuk dipercaya mengemban amanah sebagai menteri dan wakil menteri di kabinet mendatang.
Hal itu mendapat apresiasi dari Ketua Umum Aliansi Santri Jakarta (Alaska), Abdul Azis.
“Saya pikir ini luar biasa ucapan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada bapak Presiden terpilih sudah mempercayai kepada kader kader NU yang akan menduduki kabinet ke depan, harapannya para calon calon menteri yang dari kader kader NU akan menjadi tonggak kemajuan rakyat Indonesia," kata Abdul Aziz, Kamis, 17 Oktober 2024.
Mantan ketua GP Ansor DKI Jakarta ini menyebutkan bahwa kader yang diberi amanah Prabowo ini merupakan orang-orang yang memiliki kualitas dan kapabilitas di masing-masing bidangnya.
"(Beliau-beliau) ini tidak perlu diragukan lagi tentang nilai pengabdian nya untuk bangsa serta negara," ungkap Abdul Aziz.
Lebih lanjut, ungkap Abdul Aziz, ditunjuknya kader NU menjadi bagian dari kabinet Prabowo ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi nahdliyin di seluruh pelosok negeri.
"Sekali lagi kami ucapkan terima kasih Bapak Prabowo Subianto selaku Presiden terpilih RI dan kami akan mengawal semua kebijakan kebijakan yang berpihak pada rakyat serta program program pemerintahan ke depannya nanti," ungkap dia.
Sekedar informasi, ada sekitar 14 calon menteri dan wakil menteri yang dari kader NU yang sudah dipanggil oleh Presiden terpilih. Di antaranya yakni, Muhaimin Iskandar (Mantan Ketum PB PMII dan Ketum DPP PKB), Syaifullah Yusuf (Mantan Ketum PP. GP. Ansor dan Sekjen PB NU).
Kemudian, Nusron Wahid (Mantan Ketum PMII dan GP. Ansor/Golkar), Prof Nasarudin Umar (PMII, Rois Syuriah PBNU), Abdul Kadir Karding (Mantan Ketua PB PMII dan Mantan Sekjen DPP PKB), Arifah Choiri Fauzi (PMII, Sekjen PP. Muslimat NU),
Selanjutnya, Erick Thohir (Ketua Lakpesdam NU), Wihaji (Mantan Wakil Sekjen PP. GP. Ansor/Wakil Ketum Golkar), Rachmad Pambudy (IPNU), Juri Ardiantoro (PMII, Ansor, Rektor Unusia).
Lalu, Aminuddin Makruf (Mantan Ketua umum PB PMII), Faisol Reza (Wakil Ketum PKB/NU), KH. Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah (PMII/PBNU), Mochamad Irfan Yusuf atau Gus Irfan Yusuf (Wakil Ketum Gerindra, Mantan Wakil Ketua LPNU, Cucu pendiri NU) seperti dikutip dari rmol
Pemerintahan Prabowo Dinilai Kabinet Baru Rasa Lama, Menterinya Banyak dari Kabinet Jokowi
Komposisi menteri di kabinet presiden terpilih Prabowo Subianto dinilai rasa lama. Itu karena menterinya banyak dari kabinet Presiden Jokowi.
“Kabinet baru rasa lama,” kata Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto dikutip dari unggahannya di X, Selasa (15/10/2024).
Dengan komposisi itu, Gigin menilai sulit membayangkan pemerintahan Prabowo bisa memperbaeki demokrasi dan ekonomi. Mengingat orang yang menjabat di kementerian itu-itu saja.
“Sangat meragukan bisa melakukan perbaikan terhadap kerusakan demokrasi dan ekonomi yang terjadi dalam 10 tahun terakhir,” ujarnya.
Menurutnya, hal tersebut terjadi tak lepad dari kemenangan yang didapat Prabowo bersama wakilnya Gibran Rakabuming Raka hasil kecurangan. Itu berkenan dugaan pelanggaran konstitusi oleh Gibran.
“Buah kemenangan penuh kecurangan,” ucapnya.
Diketahui, Prabowo telah memanggil sejumlah calon menteri. Ada 49 tokoh yang dipanggil di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (14/10/2024).
Beberapa nama yang merupakan menteri kabinet Jokowi adalah Zulkifli Hasan, Agus Harimurti Yudhoyono, Tito Karnavian, Bahlil Lahadalia, Pratikno, Sei Mulyani, dan lain sebagainya.***