Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Jokowi Resmikan RS Mayapada di IKN, Berikut Profil Dato Sri Tahir Pendiri Mayapada Group

 BIODATA Dato Sri Tahir Bos Mayapada yang Siapkan Rp 500 M Bangun RS di IKN,  Kekayaan Miliaran Dolar - Surya.co.id

Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan meresmikan sejumlah proyek di kawasan IKN, Kalimantan Timur dalam waktu dekat. Salah satu proyek yang akan diresmikan di IKN adalah rumah sakit.

“Beberapa di antara proyek yang akan diresmikan adalah Istana Negara hingga tiga rumah sakit,” kata Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Sumadilaga, pada Rabu, 9 Oktober 2024.

Sebelumnya, Plt Kepala Otorita IKN sekaligus Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengungkapkan, Jokowi akan berangkat ke IKN pada 11 Oktober 2024.

Salah satu rumah sakit yang bakal disahkan oleh Jokowi adalah RS Mayapada yang dibangun oleh Kementerian Kesehatan. RS Mayapada didirikan dan dikelola oleh Dato Sri Tahir.

Profil Dato Sri Tahir

Dikutip tahirfoundation.or.id, Dato Sri Tahir merupakan pendiri Mayapada Group. Ia lahir pada 26 Maret 1952 dari pasangan Boeng Ing dan Lie Tjien Lien yang berprofesi sebagai perajin becak. Ia memegang teguh pepatah kuno, “Setiap krisis memberikan peluang tersendiri”. Berkat prinsip tersebut, kini ia menjadi salah satu orang terkaya di dunia versi Forbes dan membangun kerajaan bisnisnya sejak 1980-an.

Tahir menyelesaikan pendidikan di SMA Kristen Petra Kalianyar Surabaya. Setelah itu, ia melanjutkan sekolah ke Nanyang Technological University dan meraih gelar Sarjana Manajemen pada 1976. Lalu, pada 1987, ia kembali berkuliah untuk meraih gelar Master of Business Administration dari Golden Gate University. Selain itu, ia juga mendapatkan gelar kehormatan sebagai Doctor Honoris Causa dari Universitas 17 Agustus Surabaya pada 2008.

Tahir mulai merintis bisnisnya ketika belajar di Nanyang Technological University. Saat itu, ia membeli pakaian wanita dan sepeda di salah satu pusat perbelanjaan di Singapura, lalu menjualnya kembali di Indonesia. Ia berhasil meraih kesuksesan dari usaha di sektor garmen. Setelah itu, ia mulai memberanikan diri mencoba bisnis bidang perbankan, kesehatan, dan otomotif. Lalu, ia juga melebarkan sayap ke berbagai sektor, meliputi perbankan, kesehatan, retail, asuransi, real estat, dan media.

Tahir juga pernah menduduki posisi strategis sebagai Senior Advisor di Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Bidang Kesejahteraan Rakyat, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), Ketua Umum (Ketum) Perkumpulan Masyarakat dan Pengusaha Tionghoa (PERMIT), Ketua Dewan Eksekutif Asosiasi Tenis Meja Indonesia (PB PTMSI), serta Asosiasi Tenis Meja Asia Tenggara (SEATTA).

Berdasarkan arsip Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Tahir menjadi salah satu dari 50 pengusaha Tionghoa paling berhasil di luar negeri. Ia dianugerahi penghargaan Ernst & Young Entrepreneur of the Year Award pada 2011.

Berdasarkan unhcr.org, Tahir juga dinobatkan sebagai Eminent Advocate for UNHCR oleh Komisaris Tinggi. Bahkan, ia dianugerahi sebagai Champion of the Global Shelter Coalition di Abu Dhabi. Berkat kontribusinya, pendiri Mayapada Group ini mendapatkan gelar kenegaraan tertinggi ‘Dato’ Sri berasal dari pemberian Sultan Pahang Malaysia. Saat ini RS Mayapada yang dimiliki oleh Tahir akan diresmikan di IKN bersama dua rumah sakit lainnya, yaitu RS Hermina dan RS Nusantara seperti dikutip dari tempo

 Mantan Bos OIKN Sampaikan Ibu Kota Batal Pindah ke Kalimantan Timur

Lama tak terdengar, mantan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono tiba-tiba muncul. Mengejutkan memang. Apalagi ketika dia bicara soal nasib megaproyek IKN yang pernah ditanganinya.

Tak bercanda, Bambang menyebut IKN belum sempat menjadi ibu kota. Mau tak mau, suka atau tidak, Jakarta tetap akan menjadi ibu kota dalam beberapa tahun mendatang.

"Saya pribadi melihat, suka enggak suka, mau enggak mau, memang Jakarta masih akan tetap jadi ibu kota. Kemudian secara terus-menerus mungkin kita lihat kecepatannya seperti apa, Nusantara mungkin akan menjadi kota tertentu," kata Bambang dalam konferensi pers di Kantor Utusan Khusus Presiden , Jakarta Pusat, Jumat (10/11/2024).

Saat ini, Bambang menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Kerja Sama Internasional Pembangunan IKN. Dia baru saja menerima rekomendasi strategi perencanaan dan pembangunan IKN dari Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI).

Di dalamnya ada usulan transfer ibu kota dengan konsep kota kembar. Apa itu? Kota kembar adalah kota yang menjalankan fungsi hampir bersamaan. Menurutnya, ide itu sangat menarik untuk memindahkan ibu kota Indonesia yang tidak bisa dilakukan dengan cepat.

“Pada kurun waktu hingga lima tahun ke depan tentu akan terjadi satu perkembangan yang bertahap, nggak ujuk-ujuk boyongan. Saya kira nggak, saya kira akan ada bertahap yang terjadi,” tutur Bambang.

Bambang mencontohkan negara yang menerapkan konsep Twin Cities yakni Korea Selatan dengan ibu kota Seoul dan ibu kota definitif kedua, Sejong. Kemudian Malaysia dengan Putrajaya dan Kuala Lumpur.

"Jadi ini sangat dimungkinkan prinsip di sini, tergantung skenarionya lima tahun ke depan kota ini mau diapakan," imbuhnya.

Asal tahu saja, Presiden Jokowi sampai saat ini, belum meneken Keputusan Presiden (Keppres) tentang pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara. Keppres itu tergantung kesiapan IKN dan bisa saja diteken presiden terpilih Prabowo Subianto yang akan dilantik 20 Oktober 2024.

Ya mestinya begitu, presiden yang baru, Pak Prabowo, kata Jokowi di IKN, Kalimantan Timur, Minggu (6/10/2024).***

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved