Fahri Hamzah Mengungkapkan bahwa Mereka yang Kalah dalam Pilpres Berpotensi Menjadi Tersangka, Kini Teman Dekat Capres Anies Baswedan Terjerat Kasus Hukum

 Fahri Hamzah, seorang politikus yang dikenal dengan pandangan kritisnya, mengeluarkan pernyataan mengenai potensi tersangka di kalangan tokoh politik setelah pemilihan presiden (Pilpres). Dalam sebuah cuitan, ia menyebut bahwa mereka yang kalah dalam Pilpres berisiko tinggi untuk menjadi tersangka dalam berbagai kasus hukum.

Pernyataan ini terangkat seiring dengan penetapan Thomas Trikasih Lembong sebagai tersangka dalam kasus korupsi impor gula oleh Kejaksaan Agung. Tom Lembong, yang merupakan teman dekat calon presiden Anies Baswedan, dituduh telah merugikan negara hingga Rp 400 miliar. Penetapan status tersangka ini mengundang perhatian publik dan menjadi bahan diskusi di media sosial, terutama di kalangan pendukung Anies.

Melalui akun media sosialnya, Fahri mengaitkan situasi ini dengan cuitan Chak Kum yang sebelumnya mengungkapkan kekecewaan terhadap penanganan kasus hukum yang dianggap tidak adil. Fahri menekankan bahwa kasus Tom Lembong menunjukkan betapa realitas politik sering kali mempengaruhi proses hukum di Indonesia.

Ia juga mengingatkan bahwa politik dan hukum seharusnya tidak saling digunakan untuk mendiskreditkan satu sama lain. Fahri berharap agar seluruh proses hukum yang dijalani para tokoh politik dilakukan secara transparan dan adil, tanpa adanya intervensi dari kepentingan politik.

Dengan komentar ini, Fahri Hamzah kembali menarik perhatian publik, menyoroti dinamika yang terjadi di ranah politik dan hukum menjelang pemilu. Penetapan Thomas Lembong sebagai tersangka menjadi contoh konkret dari apa yang ia peringatkan, bahwa ketersangkalan dapat menghantui mereka yang terlibat dalam arena politik, terutama bagi yang tidak berhasil dalam kompetisi politik.(*)

Baca Juga