Video Joget Menteri Prabowo Viral, Dikecam Publik di Tengah Penderitaan Rakyat
Sebuah video menteri di kabinet Prabowo Subianto yang sedang asyik joget viral di media sosial, memicu reaksi negatif dari masyarakat. Video tersebut diunggah oleh akun X @BosPurwa dan menampilkan puluhan menteri yang tengah berjoget bersama taruna Akademi Militer (Akmil) di Magelang.
Akun @BosPurwa menuliskan kritik tajam terhadap aksi tersebut, “Mau pamer ke siapa, butuh pengakuan dari siapa? Kenapa harus show off seperti ini?” pada tanggal 26 Oktober. Unggahan ini segera menuai kecaman publik, di mana banyak netizen menilai bahwa para menteri kabinet tidak peka terhadap kondisi rakyat yang tengah menghadapi kesulitan.
Beberapa pengguna media sosial mengungkit anggaran yang digunakan untuk kegiatan tersebut. Salah satunya, akun @Dodolmeong1 berkomentar, “Maaf @setkabgoid, tontonan seperti ini tidak perlu dipublikasikan ke publik, membuat rakyat muak, seolah pejabat tidak sensitif terhadap kondisi bangsa yang sedang prihatin.”
Akun lain, @JuxstLumos, menambahkan, “Itu mau pamer kepada rakyat yang kelaparan, dengan pendapatan minim, kehilangan pekerjaan, dan di PHK. Mereka senang-senang dan makan enak seolah tidak ada masalah.”
Kritik juga datang dari akun @NalarPolitik_, yang mempertanyakan, “Kenapa harus ada perayaan di tengah kesulitan rakyat?” dan @Tmagustur2 yang menyebutkan, “Tidak peka dengan kondisi rakyat yang terpinggirkan dan korban ketidakadilan hukum. Seharusnya tidak di-expose, jika ingin bernyanyi, silakan, tetapi jangan dibagikan di media sosial. Kualitas akhlak menteri-menteri ini sangat rendah.”
Akun @SundaGenXY menggambarkan situasi rakyat, “Bayangkan di luar sana banyak rakyat yang kelaparan dan tidak memiliki penghasilan, tagihan listrik muncul, sakit parah tetapi tidak bisa berobat, keluarga hancur akibat pinjaman online.”
Sementara itu, akun @SasiKiron0 menyoroti, “Rupanya menghamburkan uang rakyat dengan alasan pembekalan, ternyata hanya untuk pesta dangdutan. Ketika ingin sedikit optimis, malah buyar tidak jadi.”
Akun @TKuntadi1 menekankan, “Dia tidak sadar bahwa apa yang digunakan untuk hura-hura itu berasal dari pajak rakyat.”
“Terlepas dari tujuan perekaman video ini untuk kalangan internal atau tidak, kegiatan ini sama sekali tidak mencerminkan budaya baik untuk anak bangsa. Apalagi jika dikaitkan dengan kepekaan sosial dari pemimpin negara terhadap persoalan bangsa,” ungkap akun @arik_nasir.
Reaksi negatif terhadap video tersebut menunjukkan semakin tingginya ekspektasi publik terhadap tanggung jawab sosial dan kepemimpinan yang lebih peka terhadap kondisi rakyat.***