Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[BREAKING NEWS VIRAL Lagu 'Bangun Orang Waras' Ditolak oleh Sejumlah Media karena Dinilai Melawan Penguasa

Methosa Kembali Rilis Single 'BOW (Bangun Orang Waras)' yang Kontroversial

METHOSA, band yang terbentuk pada tahun 2020 dengan personel Mansen Munthe (vokal), Rina Nose (vokal), Kelana Halim (bass), Agung (synthesizer), dan Dami (gitar), kembali merilis single baru berjudul BOW (Bangun Orang Waras).

Lagu BOW diciptakan atas dasar keresahan para personel Methosa yang peduli akan nasib bangsa dan masyarakat dari semua lapisan, terutama menengah ke bawah.

“Apa yang terjadi saat ini merupakan hal yang tidak bisa kita anggap remeh dan pandang sebelah mata. Keserakahan para pemimpin tampaknya sudah tidak bisa dibendung lagi. Mereka secara terang-terangan melakukan praktik-praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme di depan umum. Bahkan hal tersebut bukan hanya dilakukan oleh pemerintah pusat, tetapi sudah masuk tingkat daerah dan merata,” papar Methosa.

Atas dasar itulah lagu Bangun Orang Waras tercipta. Agar siapapun yang mendengarkan lagu ini tersadar dan mau aktif dalam mengawasi kinerja pemerintah serta tidak tutup mata terhadap apa yang terjadi saat ini.

Namun, ketika merilis lagu BOW tersebut, Methosa menghadapi berbagai hambatan.

Berbagai media yang menjadi tempat untuk berpromosi pada umumnya menolak dan tidak berani memutar lagu atau menyiarkan momen Methosa saat membawakan lagu ini di acara mereka.

Alasannya, lirik lagu tersebut terlalu tajam dan secara langsung mengkritik penguasa.

Bahkan, disinyalir lirik dari lagu BOW menyindir salah satu pasangan pemimpin terpilih yang tengah menjadi sorotan akibat kasus akun media sosialnya yang sedang diperbincangkan publik.

Padahal, menurut Methosa, lirik lagu tersebut adalah hasil pemikiran yang mencerminkan kehidupan nyata yang dirasakan sebagian masyarakat, termasuk kesulitan mencari pekerjaan, pendidikan yang tidak memadai, gaji yang tergolong kecil, hutan adat yang terampas, kesulitan guru honorer, dan mahalnya pupuk.

“Kami tidak bermaksud menyindir seseorang semata, tetapi lebih ditujukan kepada siapapun yang mencederai demokrasi dan hukum. Praktek politik yang tidak pro rakyat kecil nyata tengah terjadi,” tegas Methosa.

Di album Methosa sebelumnya, yang berjudul Kausa Nusantara, mereka mengangkat banyak isu sosial dalam lagu-lagu mereka.

Dari isu tentang kesetaraan, kemiskinan, lingkungan hidup, hukum, kelaparan, hingga perdamaian.

Contohnya, lagu Nasi Goreng yang menyindir janji politik penguasa, Getih yang berbicara tentang petani yang dirampas lahannya, serta Igual yang mengangkat isu kesetaraan.

Methosa juga mengabadikan momen kebebasan setelah melewati masa-masa sulit pandemi COVID-19 melalui lagu Conserva.

Sembunyi, lagu yang mengangkat isu lingkungan hidup, menjadi lagu Methosa yang paling banyak diputar saat ini.

Dengan mengandalkan keunikan dan keanekaragaman aransemen dari setiap lagu yang mereka buat, Methosa berusaha mengajak seluruh lapisan masyarakat agar lebih sadar akan misi mereka.(*)

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved